Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semangat Kolaborasi Iluni Universitas Indonesia SPs

13 Juli 2020   20:57 Diperbarui: 14 Juli 2020   12:54 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Bapak, kami tadi telpon tapi ngak ada jawaban, jadi kami lanjut ke Salemba."

Wah ini dia rencana gagal ke dua. Padahal awak sudah siap siap  berombongan naik mobil dari Pasar Induk. Yes sikap yang diambil pertama jangan panik.  Kedua santai saja,  the show must go on.

Alternatif berangkat sendiri ke PIK Jakarta Utara atau bergabung dengan rombongan di Kampus UI Salemba. Segera saja mencari taxi, mudah mudahan masih keuber gabung rombongan di Salemba.

Alhamdulillah Taxi Blue Bird melaju lancar lewat tol 2 kali. Selama di perjalanan berkomunikasi dengan teman teman.

 "Mohon ditunggu,  saya on the way ".

Sesampai di parkiran Kampus Salemba,  Mas Agus melambaikan tangan dari jauh. Yes. Bisa berangkat dari sini berombongan.  Pak Taxi tersenyum setelah awak berikan bayaran berlebih sebagai bentuk apresiasi menyelamatkan keterlambatan kedua

bs3-5f0c67c4d541df2bec0c41e2.jpg
bs3-5f0c67c4d541df2bec0c41e2.jpg
dokpri

Nah saudara.  Inilah takdir.  Pasti ada hikmah dibalik setiap peristiwa. Kenapa Hp di silent sehingga jemputan tak mungkin menunggu seseorang yang tiada berita.  Pikiran teman teman mungkin Pak Thamrin berhalangan.

Hikmah itu yaitu cerita Pak Sopir Blue Bird.

"Tadi pagi sebelum berangkat saya berdoa semoga hari ini mendapat kemudahan rezeki"

Bersyukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Pemurah menjawab doa. Rezeki itu datang melalui seorang anak manusia bernama Thamrin bin Dahlan Ibnu Affan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun