"Bapak, kami tadi telpon tapi ngak ada jawaban, jadi kami lanjut ke Salemba."
Wah ini dia rencana gagal ke dua. Padahal awak sudah siap siap  berombongan naik mobil dari Pasar Induk. Yes sikap yang diambil pertama jangan panik.  Kedua santai saja,  the show must go on.
Alternatif berangkat sendiri ke PIK Jakarta Utara atau bergabung dengan rombongan di Kampus UI Salemba. Segera saja mencari taxi, mudah mudahan masih keuber gabung rombongan di Salemba.
Alhamdulillah Taxi Blue Bird melaju lancar lewat tol 2 kali. Selama di perjalanan berkomunikasi dengan teman teman.
 "Mohon ditunggu,  saya on the way ".
Sesampai di parkiran Kampus Salemba, Â Mas Agus melambaikan tangan dari jauh. Yes. Bisa berangkat dari sini berombongan. Â Pak Taxi tersenyum setelah awak berikan bayaran berlebih sebagai bentuk apresiasi menyelamatkan keterlambatan kedua
Nah saudara. Â Inilah takdir. Â Pasti ada hikmah dibalik setiap peristiwa. Kenapa Hp di silent sehingga jemputan tak mungkin menunggu seseorang yang tiada berita. Â Pikiran teman teman mungkin Pak Thamrin berhalangan.
Hikmah itu yaitu cerita Pak Sopir Blue Bird.
"Tadi pagi sebelum berangkat saya berdoa semoga hari ini mendapat kemudahan rezeki"
Bersyukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Pemurah menjawab doa. Rezeki itu datang melalui seorang anak manusia bernama Thamrin bin Dahlan Ibnu Affan.