dok workhard
Beda Pendapat Versus Beda Pendapatan.
Kondisi bentrokan fisik antar warga akibat sepele kesalahpahaman seharusnya bisa diselesaikan dengan lapang dada, kepala dingin mengacu kepada sila ke 3 Persatuan Indonesia. Â Justru benturan tersebut semakin marak terjadi akibat pihak yang mengambil kepentingan terhadap kerusuhan semakin merajalela belum tuntas di tumpas aparat penegak hukum.
Sila k 4 Pancasila " Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywaratan perwakilan"  hanya tinggal slogan.  Pesan sakti Pancasila ini seolah dilupakan ketika para pihak perseteru menyampaikan dan menyikapi  perbedaan pendapat tidak dalam koridor 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila,  UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.Â
Perbedaan pendapatan jarang diperbincangkan. Â Justru perbedaan pendapat ramai dibahas di semua media. Adalah suatu keniscayaan terjadi perbedaan pendapat juga perbedaan pendapatan. Kenapa juga dipertentangkan antara keduanya pada judul Beda Pendapat vs Beda Pendapatan.
Perbedaan pendapat tidak bisa dihindari, semakin banyak kepala semakin beragam pula pendapat yang beredar.  Justru perbedaan itulah suatu dinamika kehidupan dimana dengan adanya perbedaan pendapat seharusnya  memperkaya wawasan.
Perbedaan pendapat lebih banyak terjadi dimasalah sosial budaya atau non eksak. Â Perbedaan di bidang eksakta akan bermuara kepada suatu persamaan pendapat, karena perbedaan itu sudah pasti disebabkan karena terjadinya kesalahan hitung.
Perbedaan pendapat antara bidang eksakta dengan bidang sosial  budaya akan lebih jelas bila di deskripsikan dalam bentuk pertanyaan. Dalam bidang eksakta,  walaupun terdapat ribuan pertanyaan.  jawabannya sudah dapat dipastikan hanya satu saja.Â
Sebaliknya dalam bidang sosial budaya satu pertanyaan bisa mendapatkan jawaban ribuan bahkan lebih. Â Contoh di bidang matematika, pertanyaan berbentuk
- 1/2+1/2,
- 5-4,
- 1x1,
- 4:4
jawaban adalah 1 (satu). Hanya ada satu jawaban tidak ada jawaban lain.
Dalam bidang sosbud contohnya begini :