Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ikrar Saudara Angkat di Depan Ka'bah

10 Maret 2020   13:12 Diperbarui: 10 Maret 2020   14:09 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senin 9 Maret 2020 bersama Ustazd Dede Sudirja awak bersilaturahim ke Pesantren Adinda KH Burhanuddin. Decak kagum menyaksikan kemajuan pesat Pesatren Qotrun Nada Cipayung Depok

Cita cita ingin Mendirikan Pesantren nan dicanang kan di Mekah dan Madinah atas seizin Allah SWT ternyata terwujud.

Pesantren mulai di dirikan tahun 1997 diatas tanah 1.500 meter dengan santri 30 orang.

H. Mardjuki orang tua kandung Adinda bukanlah seorang ulama besar. Beliau hanyalah pedagang memproduksi pakaian seperti juga warga disekitar Citayem Depok.

Adinda KH Burhanuddin yang kini berusia 50 tahun secara mandiri mendirikan Pesantren Qotrun Nada (Baru) . Fakta : Beliau bukan melanjutkan trah atau dinasti seperti laiknya Pesantren lainnya.

Hal inilah yang membuat Saudara Angkat merasa bangga atas kesukesan Adinda beserta Ummi sang Istri kini mendidik 2.500 santri di areal 2 Ha.

Allah Akbar.

Alumni Pesantren DAARUL RAHMAN Jakarta Asuhan KH. Syukron Ma'mun. Jakarta dan UIN Jakarta kini fokus dan kosentrasi membina santri.

"Ana sekarang mengurangi jadwal tausyah dan ceramah diluar pesantren"

2 Putra KH Burhanuddin kini melanjutkan kuliah di Al Azhar Mesir bersama 25 santri Alumni Pesantren Qoutrun Nada.

Ketika Ustazd Dede yang sedang mengembangkan Pesantren di Pinang Ranti bertanya apa amalan khusus Pak Kiayi sehingga berhasil membangun pesantren sebesar ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun