Senin 9 Maret 2020 bersama Ustazd Dede Sudirja awak bersilaturahim ke Pesantren Adinda KH Burhanuddin. Decak kagum menyaksikan kemajuan pesat Pesatren Qotrun Nada Cipayung Depok
Cita cita ingin Mendirikan Pesantren nan dicanang kan di Mekah dan Madinah atas seizin Allah SWT ternyata terwujud.
Pesantren mulai di dirikan tahun 1997 diatas tanah 1.500 meter dengan santri 30 orang.
H. Mardjuki orang tua kandung Adinda bukanlah seorang ulama besar. Beliau hanyalah pedagang memproduksi pakaian seperti juga warga disekitar Citayem Depok.
Adinda KH Burhanuddin yang kini berusia 50 tahun secara mandiri mendirikan Pesantren Qotrun Nada (Baru) . Fakta : Beliau bukan melanjutkan trah atau dinasti seperti laiknya Pesantren lainnya.
Hal inilah yang membuat Saudara Angkat merasa bangga atas kesukesan Adinda beserta Ummi sang Istri kini mendidik 2.500 santri di areal 2 Ha.
Allah Akbar.
Alumni Pesantren DAARUL RAHMAN Jakarta Asuhan KH. Syukron Ma'mun. Jakarta dan UIN Jakarta kini fokus dan kosentrasi membina santri.
"Ana sekarang mengurangi jadwal tausyah dan ceramah diluar pesantren"
2 Putra KH Burhanuddin kini melanjutkan kuliah di Al Azhar Mesir bersama 25 santri Alumni Pesantren Qoutrun Nada.
Ketika Ustazd Dede yang sedang mengembangkan Pesantren di Pinang Ranti bertanya apa amalan khusus Pak Kiayi sehingga berhasil membangun pesantren sebesar ini.