Mungkin itulah  sebabnya saudaraku baduy tetap sehat walafiat mengembara di hutan beton  kota Jakarta.  Ratusan kilometer mereka tempuh tanpa lelah.  Sampai saat  ini kami belum paham apa alasan mereka menelusuri kota jakarta,  apakah  gerakan jalan kaki ini sebagai peringatan kepada orang modern untuk  mengingat kesejatian hidup.Â
Pesan suku baduy sederhana saja bahwa kaki  itu di ciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk sering sering digunakan  berjalan kaki. Jangan naik kendaraan melulu.
Tidak ada yang jadi kendala
 Ketika usaha disertai doa
 Usai Jum'at makin berpahala
 Ajak teman makan bersama
Dalam hal  ini Pemerintah tidak bisa memaksa suku baduy menggunakan dan  memanfaatkan alat alat modern.  Biarlah mereka dalam kenyamanan, biarlah  mereka hidup dalam alamnya jangan di ganggu lagi. Â
Toch mereka tidak  menganggu lingkungan. dan tidak mengganggu tuan dan nyonya. Justru  orang orang modern seperti kita yang harus menyesuaikan diri.  Â
Menyesuaikan diri dalam artian menerima saudara suku baduy apa adanya.  Jangan sampai salah kaprah ingin membantu malah membuat suku baduy  merasa takut.  Orang modern wajib memamahami alam suku baduy yang memang  tidak akan berubah sampai di akhir zaman.
Sifat domba gemar berlaga
Bertarung terus sampai rebah
Para pedagang dilarang berniaga
Terutama ketika terdengar khotbah
Sesungguhnya catatan sejarah  Indonesia bahkan sejarah dunia bisa menasbihkan suku baduy sebagai alibi  budaya.  Kehadiran suku baduy di tengah pergeseran budaya nasional  tidak bisa dielakkan dan merupakan pagar budaya nusantara.Â
Suku Baduy  patut di banggakan bersebab mereka tetap tidak akan terjamah atau  terpengaruh oleh budaya asing yang  begitu deras menghampiri generasi  muda Indonesia.
Poin yang ingin disampaikan disini adalah bahwa Pemerintah harus tetap menjaga habitat suku  baduy . Janganlah sok ingin mensejahterakan maka mereka di budayakan  versi pemerintah yang belum tentu memberikan rasa tenang kepada suku  baduy. Â