Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Setelah Shalat Jumat Ajaklah Teman Makan

14 Juni 2019   10:56 Diperbarui: 14 Juni 2019   11:31 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berjalan di pinggir jalan  terus menatap kedepan.  Terkadang berjalanan beriringan terkadang  bersebelahan, sesuai dengan keleluasaan trotoar jalan Jakarta. 

dokpri
dokpri

Delman dokar beda nama
 Kuda sumbawa kuat menjelajah
 Jum'at jangan kemana mana
 Saatnya pria sholat berjamaah

Cara mengenal  suku baduy sangat mudah sekali.  Sosok ini selalu mengenakan busana  hitam putih.  Baju hitan dan celana itu potongannya seperti pemain  silat.  Ditambah lagi dengan ikat kepala yang juga berwarna gelap.  

Terlihat buntalan kain disandangkan pada punggung.  Dari jauh saja warga  Jakarta sudah bisa menandai mereka adalah suku baduy, karena tidak ada  lagi suku di Indonesia yang berjalan kaki tanpa alas menyelusuri ibukota.

Awak terniat akan memberikan uang atau minuman mineral  kepada saudara setanah air ini.  Namun apa daya ketika itu tidak  berhasil karena kendaraan yang di naiki tidak bisa berhenti di lampu  hijau..  

Hilanglah kesempatan berderma kepada saudara ku. Ya ketika itu  kami berlawanan arah. Di satu saat lain di bunderan Hotel Indonesia pernah pula bersua dengan 2 orang suku baduy.  

Terbitkan buku duapuluh  jilid
 Niat berbagi menggapai berkah
 Ketika brangkat Jum'at ke masjid
 Siapkan uang untuk sedekah

Nah di  kesempatan ini bisa bersalaman sambil memberikan sedikt uang karena saat  itu kami sama sama pejalan kaki.  Anggukan pelan tanpa suara sebagai  tanda terima kasih kami terima.  Ya sudahlah, silahkan berjalan terus  tuan, kami tak akan menganggumu dengan wawancara.

Memang unik kehidupan  suku baduy sesuai  dalam alam semesta.  Walaupun warga negeri ini sudah  demikian maju menggunakan alat komunikasi dan transportasi, mereka  tetap saja tak memerlukan telpon genggam dan tetap  setia berjalan kaki.   

Pernah seorang teman menawarkan untuk ikut menumpang dalam kendaraan  pribadi , namun dengan santun mereka menolak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun