Dokumentasi Pribadi
Artikel ini merupakan posting ke 2 terkait liputan Kampanye Akbar Prabowo Sandi. Rasanya terlalu banyak yang perlu disampaikan kepada sahabat terkait kehadiran di GBK Ahad 7 April 2019. Pada kesempatan ini saya berkisah nyata ketika bersua dengan 2 sahabat seiman yang saya nilai luar biasa kiprahnya di dunia nyata.
Setelah berpayah payah berjuang memasuki stadion utama akhirnya saya berhasil menerobos kerumuman warga di pintu masuk. Lega bisa mendapatkan tempat duduk hadiah dari Bapak Hermansyah.
"Silahkan Pak Duduk disini"
Alhamdulillah seketika tenaga ini sepertinya pulih kembali setelah menyaksikan sedemikian banyak manusia memenuhi stadion. Sepertinya tiada lagi ruang dan sela sela kosong bahkan masih banyak saudaraku berdiri. Betul sekali semangat itu bisa ditularkan saudara. Saya merasakan sendiri apalagi setelah berbincang dengan Pak Herman.
"Saya tiba di GBK tengah malam membawa mobil tangki untuk berwudhu jamaah."
Saya terkesiap. Subhanallah ditakdirkan bersua dengan seorang hamba Allah yang sedemikian besar perannya dalam meneggakkan Kalimat Tauhid. Pak Hermansyah mukim di Tanggerang sehari hari berdagang. Setiap ada kegiatan 414 dan 212 serta kegiatan massal umat dengan keikhlasan hadir menyediakan air wudhu.
"Hanya ini yang bisa saya lakukan pak, menyediakan air wudhu mengingat keterbatasan fasilitas umum yang tersedia."
Tampak raut wajah ikhlas sempurna tanpa beban Bapak berusia 50 tahunan ini. Beliau memberi kartu nama disana tercatat sebagai Direktur RCC (Riba Crisis Centre) . Saya merasa kecil dihadapan seorang yang berjuang sepenuh hati (kaffah) untuk Agama Islam.
Sembari menunjuk ke belakang dimana duduk seorang Ibu serta merta Pak Herman berucap
"Pak, perkenalkan ini Bu Ratna dari Papua."
Untuk kedua kali saya terkesiap. Subhanallah Terima kasih Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa mempertemukan hamba dengan orang orang luar biasa. Papua. Itulah pulau nan jauh disana perlu 8 Jam untuk tiba ibukota. Kini dihadapan saya hadir seorang Ibu sederhana penampilannya, ramah, ceria dan tak tampak lelah.
"Saya tiba tadi malam menginap di hotel kawasan kebon jeruk, tadi subuh sudah hadir disini."
Bu Ratna seorang pengusaha di Jayapura merasa wajib hadir di GBK dalam artian bukan lagi hitung hitungan pengorbanan harta dan waktu namun lebih jauh dari itu.
"Kami sebagai pengusaha menginginkan perubahan mendasar pada tata pengelolaan pemerintahan baik di pusat maupun di daerah."
Allah Akbar. Prabowo Sandi memegang amanah nan sungguh berat mengingat sedemikan banyak dan besar harapan rakyat untuk satu pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Saya yang tinggal di Jakarta Timur seperti tersungkur malu merasa tidak ada apa apanya ketika menghitung kiprah diri untuk Agama dan Negara dibanding Pak Hermansyah dan Ibu Ratna.
Berapa jengkalkah jarak antara Kampung Dukuh BHP Pasar Rebo ke GBK? Namun saya tetap bersyukur mendapat kesempatan bersua dengan 2 orang hebat pendukung militant Prabowo Sandi.Â
Rasa syukur itu tentu wajib di wujudkan. Sesuai profesi jurnalis menyampaikan kisah nyata ini kepada khalayak melalui media sosial dengan harapan semoga bermanfaat dalam upaya meningkatkan peran kita masing masing sesuai profesi.
Itulah yang bisa saya lakukan dalam lingkup bahwa kita tidak sendiri. Sejuta lebih pendukung Prabowo Sandi hadir di GBK dan puluhan juta diluar sana memiliki niat sama ingin perubahan pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Allah Akbar.
Salamsalaman
TD.