Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

2 Pendukung Militan Prabowo-Sandi dari Sejuta Hadir di GBK

9 April 2019   18:48 Diperbarui: 9 April 2019   19:38 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokumentasi Pribadi

Artikel ini merupakan posting ke 2 terkait liputan Kampanye Akbar Prabowo Sandi. Rasanya terlalu banyak yang perlu disampaikan kepada sahabat terkait kehadiran di GBK Ahad 7 April 2019. Pada kesempatan ini saya berkisah nyata ketika bersua dengan 2 sahabat seiman yang saya nilai luar biasa kiprahnya di dunia nyata.

Setelah berpayah payah berjuang memasuki stadion utama akhirnya saya berhasil menerobos kerumuman warga di pintu masuk. Lega bisa mendapatkan tempat duduk hadiah dari Bapak Hermansyah.

"Silahkan Pak Duduk disini"

Alhamdulillah seketika tenaga ini sepertinya pulih kembali setelah menyaksikan sedemikian banyak manusia memenuhi stadion. Sepertinya tiada lagi ruang dan sela sela kosong bahkan masih banyak saudaraku berdiri. Betul sekali semangat itu bisa ditularkan saudara. Saya merasakan sendiri apalagi setelah berbincang dengan Pak Herman.

"Saya tiba di GBK tengah malam membawa mobil tangki untuk berwudhu jamaah."

Saya terkesiap. Subhanallah ditakdirkan bersua dengan seorang hamba Allah yang sedemikian besar perannya dalam meneggakkan Kalimat Tauhid. Pak Hermansyah mukim di Tanggerang sehari hari berdagang. Setiap ada kegiatan 414 dan 212 serta kegiatan massal umat dengan keikhlasan hadir menyediakan air wudhu.

"Hanya ini yang bisa saya lakukan pak, menyediakan air wudhu mengingat keterbatasan fasilitas umum yang tersedia."

Tampak raut wajah ikhlas sempurna tanpa beban Bapak berusia 50 tahunan ini. Beliau memberi kartu nama disana tercatat sebagai Direktur RCC (Riba Crisis Centre) . Saya merasa kecil dihadapan seorang yang berjuang sepenuh hati (kaffah) untuk Agama Islam.

Sembari menunjuk ke belakang dimana duduk seorang Ibu serta merta Pak Herman berucap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun