Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mien Uno "Jaga Adikmu, Nak"

14 Februari 2019   17:52 Diperbarui: 14 Februari 2019   19:33 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber Dokumentasi Pribadi/TD

"Jaga Adikmu, Nak"

Kami terharu mendengar ungkapan Ibu Mien Uno. Terhenyak sejenak, hening menyaksikan Sang Bunda dengan berurai air mata mengungkapkan isi hati. Ungkapan ini disampaikan Beliau ketika bertatap muka dengan komunitas kesehatan Ahad, 10 Februari 2019. Siapa lagi yang diminta menjaga adik kalau bukan Indra.

Indra Uno diminta keluarga besar agar meninggalkan pekerjaan (resign). Tugas khusus diberikan Ibunda menjaga Sandiaga Salahuddin Uno dalam  artian mengawal dan mengikuti kegiatan kampanye  keseluruh Indonesia agar lancar tertib, aman dan nyaman.

Ibunda paham negara telah menyiapkan pasukan pengamanan termasuk tim medis guna mengawal Calon Presiden dan Wakil Presiden.  Namun kegelisahan seorang ibu adalah segalanya untuk ananda.   Aneh juga apabila ada oknum politikus yang memeprsoalkan keikut sertaan seorang ibu kandung menjaga putra tercinta.

Prolog

"Politik itu kejam, Nak"

Namun Sandiaga berupaya terus meminta izin dan restu Ibunda dan Ayahanda. Guna menyakinkan Ibunda,   Sandi mengajak ke pemukiman kumuh.

"Lihatlah Ma,  kondisi riel kehidupan saudara kita sebangsa setanah air"

Sandiaga menyakinkan Ibunda bahwa kondisi kemiskinan struktural ini tidak bisa di selesaikan dengan memberikan bantaun sembako. Kemiskinan telah merambah keseantero nusantara. harus ada kebijakan publik secara makro yang  mampu mengangkat kehidupan mereka ketaraf kehidupan lebih layak.

Ini untuk pertama kali awak secara langsung menyaksikan orasi seorang Mien Uno.  Pakar pendidikan khusus dalam tatakrama memang sangat santun.  Lancar berbicara, sistematis, fokus dan kronologis. Ada nilai tambah ketika berbicara sepenuh hati sembari menyapa kami sehingga waktu terasa berjalan dengan cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun