Tangkas bermain tennis lapangan sampai di usia 80 tahun dan pernah mewakili bermain ke Negara Italia. Pada waktu  mendapat tugas belajar di Canberra Australia menempatkan diri dalam klub tennis ANU (Australian National University).  Hanya dua orang Asia yang bisa dijadikan anggota Tim ini satu lagi orang Jepang.
Dimasa purna dalam komunitas kesehatan Polri kami para junior ketika bermain tennis satu lapangan,  sulit mengalahkan dr Djalal.  Beliau seorang olahrawan yang mengerti seluk beluk bagaimana teknik memukul bola sesuai text book.  Disamping itu dr Djalal adalah seorang penyanyi yang baik.  Berdansapun  dr Djalal piawai dan merupakan seorang maestro pada setiap pertemuan tidak resmi (halal bihalal atau ulang tahun RS Bhayangkara))  bersebab mempunyai selera humor  level atas.  Â
Karier Polisi
Setelah bekerja di UI dalam jabatan Asisten Ahli Bagian Public Health dokter Djalal menjadi anggota Polri dengan  Pangkat Mayor,  Tahun 1962 -- 1968 menjabat Kasikes Polda Jawa Barat,  Kemudian dipindahkan  ke Mabes Polri sebagai Asisten Intelpam Polri lanjut ke jabatan Waka Puskes ABRI. Tahun 1979 -- 1981 menjadi Kepala Ruah Sakit Polri Kramatjati Jakarta.
Sebagai orang kesehatan dr Djalal ternyata mempunyai kemampuan intelektual berlebih sehingga di angkat dalam jabatan Wakil Kepala NCB / Interpol Mabes Polri berpangkat Kolonel Polisi. Setelah itu menjadi Ketua Pokja Kependudukan dan Staf Ahli serta Widyaiswara Lemhanas sampai tahun 2006, Â Sebelumnya sempat dikaryakan di Meneg KLH sebagai Peneliti dan Kepala Biro Umum.
Ditengah kesibukan dr Djalal masih sempat menerbitkan 12 buku antara lain Gaya Hidup, Peduli Kepada Orang Lain dan Berumur Panjang Sehat Bahagia dan Sejahtera. Aktivitas ilmiah dan kemasyarakatan yaitu melakukan 41 Penelitian di Bidang Kesehatan. Â Acappula menjadi konsultan bekerja sama dengan WHO, USAID Washington, Population Council, ADB, BKKBN, Depetemen Kesehatan, Departemen Sosial, Pemda DKI dan lain lain.
Pakar Demografi
Biografi dr Djalal seperti tercantum pada BUKU II Demografi pantas diposisikan intelektual ini sebagai Pakar Kependudukan.  Sangat tepat menjadi Widyaiswara Lembahas berdasarkan latar belakang pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (SKM) dan Australian National University, Research  School of Social Sciences Demography Departement (MA Demography)
Hampir separuh dari isi buku Biografi memuat tentang demografi. Â Sehingga bisa di simpulkan bahwa buku peringatan 80 tahun ini selain memuat perjalanan hidup juga mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai buku ajar demografi yang sangat lengkap. Â Sebagai Widyaiswara Lemhanas dr Djalal menulis setiap mata kuliah yang diberikan secara ilmiah dan sistematis dikaitkan dengan Ketahanan Nasional dengan pendekatan Wawasan Nusantara.
Lihat saja betapa banyaknya sumbangan pemikiran dr Djalal tentang pentingnya pendekatan kependudukan dalam menguatkan ketahanan nasional. Pemikiran itu di mulai dari masalah makro berupa tulisan tentang Dampak Peraturan Perundangan Pada Perilaku Demografis Penduduk. Â Antara lain mengupas tentang dampak pada perilaku fertilitas (angka kelahiran) dan dampak pada perilaku mortalitas (angka kematian).