Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ayo Nikmati Kemewahan Kereta ke Bandara Soekarno-Hatta, Mumpung Masih Promosi

30 Desember 2017   08:23 Diperbarui: 31 Desember 2017   09:40 2045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awak terpengaruh promosi media sosial yang akhir-akhir ini ramai memberitakan tentang kereta api baru tujuan Bandara Soekarno Hatta yang masih berharga murah. Mumpung masih libur mengajar, maka pada Kamis, 28 Desember 2017 berangkatlah melalui stasiun Kalibata menuju Stasiun Sudirman. Penumpang Commuter Line hari itu ramai sekali dengan bermacam tujuan dan yang pasti awak bersua dengan rombongan keluarga yang punya niat sama, yaitu mencoba rasanya naik kereta api ke bandara.

Dari stasiun Sudirman ternyata belum tersambung (connecting) dengan  stasiun Sudirman Baru, maka penumpang harus berjalan kaki terlebih dulu sekitar 200 meter menuju stasiun Sudirman Baru yang memiliki tiga lantai dan cukup  megah itu. Bagi penumpang yang membawa kendaraan pribadi bisa langsung naik ke atas dan parkir sedangkan bagi pejalan kaki tersedia tangga berjalan menuju ke setiap lantai.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Wah ramai juga calon penumpang yang awak  sebut sebagai wisatawan tak berkoper besar yang memadati stasiun. Maksud awak mereka ternyata  bukan penumpang "asli" yang benar-benar mau berangkat ke luar Jakarta. Jadi inilah penumpang yang sekedar ingin menikmati fasilitas  kereta api mewah yang datang dari berbagai kawasan  Jabodetabek. That's right no problem kenapa tidak berwisata mumpung liburan akhir tahunan dan vakansi anak sekolah tentu bersama keluarga besar mumpung harga murah meriah.  

Masuk ke dalam stasiun yang masih nampak baru dan mewah ini, awak mulailah  tanya sana sini.  Bagian informasi yang diawaki oleh pemuda tampan dan  pemudi cantik berseragam gelap dengan ramah melayani pertanyaan konsumen.  Untuk membeli tiket bisa dilakukan di counter pembelian tiket yang tersedia di lantai 2.  Terdapat  2 tempat untuk membeli tiket yang dilayani oleh para  petugas.  Awak ikut antre dengan sabar  karena ternyata peminat hari itu cukup  membludak. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Yes berhubung masih tergolong "anak baru" soal menggunakan alat canggih pembelian tiket  maka calon penumpang di pandu petugas yang lugas tegas dan tetap  senyum. Setelah diajarkan memencet beberapa tombol plus memasukkan nomor  ponsel petugas memberitahukan" Kereta Api selanjutnya pukul 15.51  apakah bapak berkenan?" Wah. tapi awak langsung saja setuju dengan resiko menunggu 3 jam. Ternyata seat sudah penuh apa boleh buat.

Sekarang  soal bayar-membayar yang tidak bisa dilakukan secara tunai.  Awak  mengeluarkan 2 kartu e-money tetapi dengan ramah sang petugas memberitahu pakai kartu ATM. Untunglah awak membawa ATM kemudian digesek sehingga keluarlah lembaran tiket.  Makjleb tuan dan nyonya yang  akan mencoba naik KA ini jangan lupa bawa ATM ya maaf tentu yang ada  isinya, agar maksud tujuan berwisata bisa terwujud... hehe.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Menunggu 3 jam lama juga.  Alhamdulillah di sini tersedia mushola maka kami berjamaah menunaikan ibadah shalat dhuhur. Setelah itu awak mulai memperhatikan fasilitas apa saja yang tersedia di gedung baru ini.  Ada klinik, ada lounge dan tentu ada kursi dan meja untuk para penumpang dan yang paling penting terdapat counter penyambung nyawa handphone berupa tempat charger yang cukup representative.

Sambil menunggu awak bersilaturahmi dengan calon penumpang lainnya. Bapak, Ibu dan para pemuda, pemudi ada yang datang dari Bekasi. Contohnya seorang ibu berusia 66 tahun, yang datang sendiri dan ingin pula mencoba bagaimana rasanya naik kereta api baru.  Motivasinya selain jalan-jalan juga untuk bahan cerita bagi anak cucu. 

"Nenek saja bisa sendirian apalagi kalian."  

Memang betul transportasi umum di Jabotabek sudah familiar dan mudah digunakan. Ada lagi penumpang lainnya, Ustazd Darmawi beserta istri datang dari Rawamangun dan mempunyai tujuan yang sama pula, ingin  mencoba sesuatu yang baru. Demikan pula seorang ibu hamil dengan putranya yang berusia 4 tahun menyatakan membeli tiket via online. Katanya sudah ada aplikasi KA Soekarno-Hatta. Malah bisa beli tiket pulang pergi.  Demikianlah suasana menjelang keberangkatan.

Fasilitas lainnya yang bisa diapatkan di stasiun Sudirman baru yakni fasilitas kuliner yang tersedia di lantai 3.  Awak terpaksa berdamai dengan kampong tengah (perut) dengan cara membeli nasi plus daging sertat minuman. Kemudian menuju lounge yang belum berfungsi. Maka  jadilah kami orang kampung duduk santai menikmati kemewahan tempat makan orang  orang kaya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kesempatan menunggu  digunakan calon penumpang dengan mengobrol, men-charge handphone  dan yang tidak kalah penting adalah selfie di setiap sudut gedung.  Bermacam gaya yang awak saksikan baik oleh anak muda maupun  emak-emak,  Ternyata ponsel itu berguna juga untuk mengirim kabar ke kerabat bahwa beliau sudah siap-siap akan take off. Tiba-tiba terdengar pengumuman bahwa 15 menit lagi kereta akan diberangkatkan para penumpang diminta antre di depan pintu masuk di lantai dua.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Wah antrian cukup panjang sampai ke belakang, untunglah awak berada diantrean agak di muka. Satu per satu penumpang melewati pintu dengan cara mengakses karcis kertas itu.  Tentu saja dibantu petugas membantu menggunakan karcis yang menjadi penanda, ini tentu saja berbeda dengan penggunaan kartu seperti e-money yang biasa digunakan di Commuter Line atau TransJakarta.  Kami turun melalui tangga ke lantai 1 kemudian diminta berbaris rapi di belakang garis kuning sementara kereta sudah terlihat dari jauh.

Bersebab karcis tak bernomer tempat duduk dan nomor gerbong maka dengan sedikit berebutan penumpang memasuki kereta api.  Kesan pertama awak fasilitas transportasi ini memang mewah. Kesan kedua beruntung bisa menikmati dan bangga bahwa KA ini produksi dalam negeri. Kesan selanjutnya terdapat suasana gerbong sejuk dan tak kalah penting terdapat tempat men-charge handphone di sela tempat duduk nan empuk.

Alhamdulillah dengan 30.000 perak saja sudah dapat menikmati perjalanan selama 50 menit melewati lintasan kereta api yang cukup mulus. Awak pun tak memperhatikan stasiun mana saja yang dilewati karena asyik berbincang sesama penumpang.  Sembari ngobrol pada posisi tempat duduk  berhadapan-hadapan awak tersenyum geli melihat emak-emak di bangku depan teridur pulas.  Wak bukan menikmati wisata  kereta api di ruang  sejuk ini malah tertidur. Ya wajarlah  mungkin kecapean lama menunggu tadi.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Terdengar pengumunan bahwa sebentar lagi akan tiba di bandara Soekarno-Hatta, benar juga sementara di angkasa terlihat pesawat udara berseliweran  naik dan turun. Setelah turun awak melihat penumpang yang akan ke Jakarta sudah antre.  Inilah stasiun khusus KA yang terkoneksi dengan Skytrain.  Oleh karena itu kenapa tidak kita gunakan pepatah melayu "sekali dayung dua tiga pulau terlampau." Maka wisatawan lokal dadakan yang bukan mau naik pesawat udara bergegas naik ke lantai 2.  Di sana telah tersedia alat trasnportasi gratis yang menghubungkan terminal 1, 2 dan 3.

Skytrain atau nama  melayunya kalayang hanya terdiri dari beberapa gerbong saja. Di sana ada tempat duduk satu sisi selainnya berdiri.  Penuh juga para penumpang yang akan berpindah terminal. Waktu tempuh antarterminal hanya dua sampai lima menit saja. 

Awak menyelesaikan  wisata hari ini dengan menggunakan Damri untuk pulang ke Pasar Rebo, Jakarta Timur.  Bukan tak mau lagi naik kereta api tetapi pengalaman sekali jalan sudah cukup memuaskan hati. Selain itu naik Damri bisa langsung sampai di depan rumah.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Poin yang ingin awak sampaikan di sini adalah bahwa rakyat Indonesia boleh berbangga memiliki alternatif transportasi ke bandara seperti kota megapolitan di negara tetangga. Selain menggunakan taksi, Damri atau kendaraan pribadi kini tersedia kereta yang aman cepat antimacet sebagai pilihan.  Memang perlu perbaikan di manajemen waktu, mengingat  setiap transportasi itu memiliki kelebihan dan kekurangan. Selain itu, disarankan jika ingin naik kereta ke bandara sebaiknya memesan tiket via online agar ada kepastian tersedia seat sesuai dengan jam keberangkatan pesawat udara. 

Tinggal 2 hari lagi perjalanan ke bandara Soekarno-Hatta dengan naik kereta memberlakukan tiket dengan harga promo. Tanggal 2 Januari 2018 tiket akan berlaku normal RP. 70.000,- .  Oleh karena itu mari berwisata dan merasakan kemewahan kereta ke bandara Soekarno-Hatta dengan harga murah dan tanpa perlu membawa koper besar.  

Selamat wisata

Salamsalaman

TD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun