Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bendera Setengah Tiang untuk Istana Merdeka

23 Agustus 2016   10:59 Diperbarui: 23 Agustus 2016   11:03 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

petanda duka cita

di ulang tahun kemerdekaan 71

terlihat bendera setengah tiang

berkibar lemah di istana merdeka

 

bendera setengah tiang

inilah simbol dukacita nusantara

seperti juga bendera kuning

ya benar, belum ada kematian disana

namun hati kering  tersebar di istana

 

dua anak bangsa terkecewakan

arcandra dan gloria

bukan salah dia

bukan mau mereka

tetapi  andalah  orang istana yang mengundang

untuk di gadang gadangkan

kemudian sampai hati pula kalian hempaskan

anak ibu pertiwi kalian campakkan

 

bendera setengah tiang untuk penghuni istana

para penghuni nan setengah hati membela negara

oknum pembantu presiden dengan agenda terselubung rahasia

penghuni nan bodoh, ceroboh atau sengaja

 

pendahulu negeri ini menangis

istana merdeka nan suci kini terhinakan

pahlawan berdarah darah merebut kemerdekaan

kini semangat juang 45 Indonesia Raya telah sirna

oleh nafsu kuasa oknum beragenda dua bahkan tiga

 

kasian dikau presiden NKRI ke 7

istanamu bergelimang hama

krna terlalu banyak kepentingan bergelayutan di istana

beratem antar sesama

adu kekuatan perebutan kekuasaan

dan presiden

masihkah  dikau di sana (istana )

 

Salamsalaman

TD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun