Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

[Refleksi 70 Merdeka] Mewujudkan Tempino Sebagai Destinasi Wisata Sejarah

5 Agustus 2015   18:56 Diperbarui: 6 Agustus 2015   08:28 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah kini mimpi untuk Tempino Kampong tercinta tanah kelahiran.  Terus terang masih banyak yang belum tercapai. Impian itulah yang terbetik di hati kami semua anggota Komunitas Sosial Media Facebook Wonderful Tempino (WT) . Impian terrangkum  ketika silaturahim lintas generasi WT terselenggara  bersamaan dengan lebaran mudik kampung di kediaman Uda Buyung RT 04 Tempino yang terletak diantara Tangsi 12 dan Woneng Kapal Terbang.  Acara kopi darat (kopdar) sebagai media tatap-muka merupakan realisasi dari tatap maya terlaksana  di hari lebaran ke -4 masih dalam suasana libur nasional bersama,  Senin 20 Juli 2015 Pkl 19.30 sampai  22.00 Wib.      

Inilah wadah sosial media yang dibentuk guna mempertautkan anak anak  Tempino yang terserak merantau di nusantara bahkan sampai ke manca negara. Takdir menetapkan kami dilahirkan di tanah minyak yang dulu sangat makmur seiring dengan masih banyaknya emas hitam itu terkandung di perut bumi Tempino.    Kampung yang semakin lama semakin sepi sejak di tinggalkan Pertamina ( karena minyak bumi  sudah terkuras habis ) Habis manis sepah dibuang . Kondisi menyedihkan inilah yang menimbulkan  semangat untuk membangkitkan kembali batang terendam.  Ya sejarah mencatat geliat ekonomi dan budaya Tempino tahun 1930- 1980 ( dusun kecil yang terletak di Kecamatan Mestong Kabupatan Muaro jambi, Propinsi Jambi, hanya berjarak 27 Km dari  Telanai Pura.)  pernah mengalami masa keemasan.

Mewujudkan Tempino sebagai desa tujuan wisata sebenarnya tidak sulit sulit banget pasalnya potensi wisata sudah melekat pada sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.    Faktor apa yang menyebabkan para pelancong  mau datang ke satu destinasi wisata. Tentu saja ada sesuatu yang menarik dan unik terdapat pada kawasan wisata tersebut.  Menarik ‘bak magnet, benar benar membuat para pelancong  seperti butir butir pasir di tarik besi brani. Kemudian unik bermakna sesuatu benda sejarah itu tidak terdapat di tempat wisata lain.  Kedua faktor ini merupakan potensi terpendam yang  harus digali dan dicari oleh warga  yang ingin desanya ramai dikunjungi orang.

Potensi wisata itu adalah Dokumentasi Tentara Belanda di Tempino. Ya Magnet itu ada di dokumentasi sejarah Tempino.   Mas Koko menemukan satu foto yang didapat dari perpustakaan Belanda.  Foto itu menggambarkan 3 buah truk militer beserta serdadu  Belanda sedang istirahat di Tempino.  Peristiwa tercatat pada  Januari 1949.  Saksi sejarah Ibu Husna Dahlan SH seorang notaris yang kini tinggal di Bogor mengkisahkan waktu ber usia 9 tahun dia menyaksikan serdadu Belanda masuk ke wilayah Tempino.   Bersama Etek Syam, Husna ketakutan didalam rumah woneng dekat masjid ketika Tentara Belanda menggeledah setiap rumah mencari kaum lelaki.  Untunglah para lelaki tambang minyak telah terlebih dulu mengungsi ke hutan di sekitar Tempino.

Seketika timbul ide untuk membangun Monumen Tentara Belanda itu di Tempino, persis di tiang listrik sebagai penanda bahwa memang foto itu diambil di Tempino.  Tiang listrik saksi sejarah itu sampai saat ini masih berdiri tegak dan kokoh  di atas pasar Tempino.  Monumen yang akan dibangun tersebut adalah bangunan tinggi sesuai dengan besar sesungguhnya dalam bentuk banner foto.  Monumen  dibangun didekat tiang listrik persis di simpang empat diatas bioskop dan gedung pertemuan (suzs).

Kami Warga Tempino yakin, monumen tentara Belanda ini akan menjadi destinasi wisata baru Propinsi Jambi. Monumen ini unik sebagaimana adanya tujuan wisata Jambi di Candi Purbakala Muaro Jambi dan Jembatan Gentala Arasy di atas Sungai Batanghari. Tempino  akan hidup dan ramai dikunjungi  wisatawan dalam negri dan manca negara.   Saat ini Tempinio hanya dikenal dengan Kolam Pak Kasim, Sop Buntut Mak Kutar dan Perpustakaan Kasidah. Hanya itu.  

Diharapkan Monumen Tentara Belanda Tempino sebagai Magnet Wisata dunia seperti  Menara Eiffel, Menara Pisa atau Great Wall serta  Candi Borobudur. Tempino ramai dikunjungi wisatawan dan setelah itu semua menjadi mudah. Para peramai lainnya adalah kelompok orang orang  yang secara otomatis  datang ke desa wisata.  Komunitas tersebut biasanya terdiri dari  para pedagang, penjual jasa transportasi, perhotelan dan segala macam produk atau jasa yang  dibutuhkan oleh para tamu tersebut.

Dapat dibayangkan betapa meriah dan hidupnya Tempino seandainya mimpi Tujuan Wisata Propinsi Jambi terwujud. Minyak memang tidak ada lagi disini, tetapi kini kami punya Monumen Belanda . Banyak mobil pribadi dan mobil wisata serta motor hilr mudik membawa pelancong. Rumah rumah peninggalan Pertamina akan ramai lagi dihuni sebagai  penginapan wisatawan.  Ratusan rumah itu sampai saat ini masih dialiri listrik, gas dan air bersih. Pasar Tempino akan kembali ramai, banyak orang yang akan belanja disini menikmati kuliner khas sembari membeli souvenir Monumen Tempino.  

Demikan pula Bioskop akan menayangkan film film sejarah dan panggung hiburan dan gedung pertemuan (suizs) akan menjadi ajang pertemuan antar budaya. Selain berfoto di Monumen Belanda para wisatawan juga bisa berfoto ria di Boran Pertamina (mesin jungkat jungkit pemompa minyak) yang masih banyak bertebaran di sekeliling Tempino. Geliat ekonomi memberikan kesejahteraan untuk seluruh warga Tempino dan sekitarnya.    

Muluk muluk kah impian seorang penulis tua di usia senja. Entahlah.  Semua harapan itu menjadi penyemangat dan tetap berharap semata  menggapai  redha Tuhan. Akhirnya terpulang kepada takdir setelah upaya manusia didawamkan. Paling tidak impian menjadikan Tempino sebagai Destinasi Wisata sudah di utarakan disini karena memang ada potensi wisata luar biasa sebagai Magnet. 70 Tahun Indonesia Merdeka, Boleh kan kami berharap dusun kami nan sepi itu diramaikan kembali.  Berharap dukungan Pemerintah Daerah dan Tokoh masyarakat serta segenap  lapisan masyarakat terutama Budak Budak Tempino kiranya Monumen Tentara Belanda selesai  dibangun sebelum ulang tahun RI ke 71.

Dan akhirnya mimpi ini diserahkan pada sunatullah alam ketika dimensi waktu dalam suatu keyakinan bahwa tidak ada yang tidak mungkin terjadi atas kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Pengalaman membuktikan semua  berawal dari keberanian bermimpi dan selanjutnya terserah Malaikat Pengawal setia yang akan bertindak sesuai dengan kewenangannya. The dream  come true, thats right. 

 

Salamsalaman

TD

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun