[caption id="attachment_292573" align="aligncenter" width="540" caption="Kompasianer dengan Titi Rajo Bintang Pemeran Rene di Film 12 menit (dok. Rahab Ganendra)"][/caption] Menyaksikan tayangan Film "12 menit" serasa durasi 120 menit seperti 12 menit. Biasanya ketika menonton film produksi dalam negeri, penonton sudah bisa menduga ending, namun di film yang mengambil lokasi di kota Bontang ini mampu membawa jiwa penonton tergoyang oleh kejutan demi kejutan.  Paling tidak ada 4 konflik yang diramu secara manis oleh sutradara sehingga penyajian cerita tidak terasa monoton. Konflik yang terjadi dalam mengejar cita cita menjadi juara nasional marching band dari suatu kota kabupaten melibatkan lintas budaya, lintas pendidikan dan lintas etnis serta lintas emosional. Casting pelakon nampaknya memenuhi sasaran, kemampuan meng ekspresikan peran berada dalan jalur bergelombang sehingga mampu membawa penonton seolah terlibat dalam konflik konflik tersebut. [caption id="attachment_292574" align="aligncenter" width="542" caption="Orang Jepang memang Ruuuaaarrr biasa (dok. Rahab Ganendra)"]
[/caption] Sebut saja konflik pelatih marching band yang diperankan secara apik oleh Titi Rajo Bintang dengan manajer. Sang manejer terkejut ketika mendapat jawaban dari pelatih bahwa kesuksessan tim ini ada pada kita bukan pada saya. Kata kita itulah yang membuat adegan demi adegan mengalir dengan lancar ditingkahi oleh konflik konflik lainnya. Sikap profesional pelatih dan manajer patut dibanggakan walaupun sebenarnya ada story pencintaan di antara mereka. Konflik antar budaya yang sangat menarik diamati adalah antara sang ayah dengan ibu dan anak. Seorang Ayah berketurunan Jepang  penuh  sikap disiplin sementara putrinya dengan peran sebagai dirigen marching band yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk berlatih. Beberapa kali penonton berdecak kagum atas kepiawaian sutradara mengelola konflik antar sang ayah Jepang dengan Ibu dan anak nan santun penurut namun berkeinginan besar membela groupnya. Sang ayah tetap kekeh dengan pendirian anak harus belajar dan belajar walaupun sang putri mempunyai prestasi luar biasa baik di kelas maupun di ekstra kurikuler. Puncak konflik itu terjadi ketika sang putri harus memilih antara mengikuti olympiade fisika atau meminpin marching band berlomba di ibukota. Konflik antar keluarga terjadi antara seorang anak dengan ibunya dan seorang putra dengan sang ayah. Keterbatasan pancaindera dan keterbatasan kesehatan seorang ayah menghentak hentakan jantung penonton ketika surprise demi surprise di temukan selama menyaksikan film 12 menit. Ada baiknya anda menyaksikan film 12 menit bersama keluarga tercinta.  Disana anda akan mendapatkan sesuatu yang bernilai dalam pembentukan karakter bangsa. Sesungguhnya benturan benturan budaya tidak bisa dihindari namun . kemampuan mengelola benturan secara manis dengan  tetap mempertahankan pendirian ternyata sungguh sangat nikmat dirasakan . [caption id="attachment_292551" align="aligncenter" width="533" caption="Kompasianer Maria Marghareta, Mas Wahyu, Om Rahab Ganendra, TD melepas lelah sejenak di rest festival pasca nonoton gratis film 12 menit. (dok. Rahab Ganendra)"]
[/caption] Terakhir tentu saja penilaian harus diberikan secara objektif oleh 20 kompasianer yang diberi hadiah nonton gratis oleh Om Admin di Cinema XXI Epicentrum Walk Rasuna Said. Mbak Maria Margaretha menanyakan, apabila anda di berikan angka maksimal 5 berapa nilai yang anda berikan untuk Film 12 menit.  Awak serta merta menjawab : 4. MasWahyu kompasianer Kuala Lumpur memberikan nilai 4. Sobat Rahab Ganendra memberikan angka 3-4 sedangkan Ibu guru kita Mbak MM memberikan angka 4. Yes sembari menikmati dinginnya malam Jakarta di resto bakso pasar festival kami undur diri sementara jam di dinding telah berada di posisi 30 menit menjelang tanggal 28 Januari 2014. *********** Salam salaman PenasehapenakawanpenasaraN Jakarta, 28 Januari 2014 [TD] **********
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Lyfe Selengkapnya