Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Belajar Nyedu Kopi Dari Juara Dunia

6 Maret 2015   16:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:05 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_354197" align="aligncenter" width="560" caption="Memilih Kopi Terbaik (dok TD)"][/caption]

Pada dasarnya warna minuman itu hanya dua , yaitu hitam dan putih.  Nah, bagaimana dengan es jeruk berwarna kuning, wine berwarna coklat dan anggur berwarna merah ?  Menurut hemat awak  selain warna hitam putih,  minuman adalah warna turunan atau derivat dari warna dasar itu. Air putih merupakan  asupan terbaik bagi manusia. Kemudian setelah menegak minuman wajib air putih maka berkembanglah berbagai jenis ramuan yang menjadi teman air putih.  Pertemanan  air putih itu bisa jadi dengan biji kopi, daun teh dan berbagai jenis jamu gendong.  Kalaupun nanti ada minuman Jus buah, maka disana pasti ada bagian air yang melengkapi segala macam jus tersebut.

Menurut perkiraan empiris awak,  80 persen pria adalah penikmat kopi. Selebihnya ? Ya  20 persen pria juga penikmat kopi berkualitas.  Nah bagaimana dengan pendapat anda.  Apakah anda setuju dengan data statistik pengalaman hidup 63 tahun atau anda punya ukuran perhitungan sendiri.  Tetapi awak yakin anda pria  sejati salah satu dari penikmat si hitam pekat. Sejujurnya manusia terutama kaum lelaki so pasti pernah menyeruput kopi.  Walaupun nanti kelak sesudah dewasa kelompok besar lelaki itu tetap setia menikmati kopi dan sebagai kecil sesekali saja karena nasehat kesehatan sehingga perlu sedikit mengurangi minum kopi.

Terkait dengan si hitam, Sobat Media dari Partai Gerindra mengundang awak ke satu acara pada hari Jumat, 27 Februari 2015.    Acara pokok sebenarnya perpindahan lokasi media on line Gerindra ke  bagian belakang Gedung. Mudah mudahan dengan memotong tumpeng kemudian berdoa bersama,   aktifitas Tim Media  semakin meningkat. Sebagai bonus dari pertemuan,  Panitia mengundang Juara Dunia Penyeduh Kopi untuk mendemonstrasikan tata cara internasional bagaimana  menyajikan kopi terbaik. Tentu saja bukan sekedar demontrasi, kepada 20 penggiat media online di ajarkan pula bagaimana cara memilih kopi berkualitas.

[caption id="attachment_354198" align="aligncenter" width="640" caption="Juara Dunia Demonstrasi Memilih Kopi (dok TD)"]

14256045871945356648
14256045871945356648
[/caption]

Doddy Samsura adalah Indonesia Barista Championship 2011 & 2013.   Anak muda asal Tapanuli Selatan Sumatra Utara  ini menjelaskan tetang seluk beluk kopi.  Penjelasan secara ilmiah dari sang juara World Barista Championship 2013 - 25 Th  sungguh sangat mencengangkan.  Ternyata kopi memiliki cerita panjang sejak zaman dahulu kala dan keberadaan kopi tersebar di seluruh penjuru dunia.  Fakta, Kopi menjadi komoditas ekonomi yang diperhitungkan yang mampu melintas antar benua.

Doddy sebelum mendemontrasikan bagaimana memilih kopi terbaik menjelaskan bahwa kualitas kopi tergantung kepada 5 hal.  Pertama kopi dinilai dari Aroma.  Kemudian perhatikan sweety atau rasa manis, selanjutnya apakah ada unsur acidity atau keasaman. Body kopi menjadi perhatian utama, terakhir bagimana penilaian para lelaki setelah menyeruput kopi ( after taste). Doddy juga menjelaskan tentang cara pengolahan kopi yang sangat beragam dari pola tradisionil (dijemur basah atau kering) sampai menggunakan peralatan modern. Variabel vearietas kopi, di tanah mana ditanam serta cara memproses sangat mempengaruhi kualitas kopi.

Kemudian Doddy membagi hadirin dalam 5 kelompok,  terdiri dari 4 orang.  Bersama asisten Doddy meletakkan di atas meja 5 cangkir berisi bubuk kopi didepan  masing masing kelompok.   Para peserta di minta secara bergiliran  mengendus setiap cangkir kopi dan kemudian diminta tanggapannya bagaimana aroma  kopi tersebut.   Tentu saja persepsi pengendus kopi berlainan tergantung  memory yang ada diotak tentang aroma yang sama pada kopi.

Tahapan ke dua Doddy menyeduh bubuk kopi tersebut dengan air mendidih.  Diminta menunggu 4 menit sebelum peserta diminta kembali mengendus bagaimana cita rasa sang kopi.   Pola mengenduspun di ajarkan dengan menggunakan sendok pada bagian atas kopi.  Selanjutnya diminta mengaduk gelas dan mencium aroma.  Secara bergiliran peserta demonstrasi melakukan pencicipan sebagai bagian akhir demonstrasi kopi. Hasilnya ? depend on.  Sangat bergantung kepada individu.  Ada yang mengatakan manis, pahit dan segalam macam rasa.  Satu hal yang disepakati peserta bahwa ternyata kopi itu ada ilmunya dan tidak bisa sembarangan cara  memilih kopi berkualitas terbaik.

Ya kopi mendunia, telah dipelajari manusia secara teliti dan tekun dari masa ke masa. Perhatikan saat ini kopi robusta dan arabica bersaing ketat.  Malah akhir akhir  ini memuncul white kopi dalam kemasan saset.  Kopi mix itu kini mejadi polpuler dengan kandungan susu dan gula, sehingga para penggemar kopi tinggal menyeduh dengan  air mendidih, ....sruuup nikmat rasanya.

Menurut juara dunia kopi ini, lebih baik cara menikmati, kopi diseduh sendiri kemudian biarkan sebentar ( 4 menit) agar ber reaksi sehingga  menimbulkan sensasi cita rasa luar biasa.   Malah penikmat kopi kawakan tidak perlu menggunakan gula.  Katanya tidak ada kopi pahit, yang ada adalah kopi ternikmat didunia sesuai selera masing masing.  Awak minta di seduhkan kopi khusus oleh Juara Dunia untuk dijadikan cerita pernah menikmati kopi berkualitas internasional dari ahlinya. Peserta demontrasi juga memesan kopi racikan Doddy Samsura kebanggaan Indonesia, Yes  kapan lagi.  Di sore hujan deras mengiringi jempol dua jari  tulus,   patut dan layak kepada Sang Juara Kopi.

Point yang ingin awak utarakan di tulisan ini adalah, bahwa para lelaki tidak bisa dipisahkan dengan kopi.  Kopi bukan saja penahan kantuk namun dengan menyeruput kopi panas adalah suatu sensasi luar biasa.  Apalagi ketika di nikmati bersama teman sejawat di kedai kopi sambil ngobrol konflik Ahok vs DPRD DKI. .  Ya nama kedai kopi lebih populer dari kedai nasi atau kedai teh, karena sang kopi lah yang menarik pelanggan walaupun akhirnya disana di sediakan juga nasi dan lauk pauk.  Namun namanya tetap saja Kedai Kopi tempat para lelaki membahas persoalan dunia ditemani si hitam pekat bernama KOPI. Begitukah Tuang Syukri (Gayo), ....

Salam salaman

Penikmat kopi seduhan sendiri

TD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun