"Mama ingin nangis ...."
"Ya ...."
"Bersamamu."
Aku sudah menangis. Tak henti. Meski tidak lagi dengan isak. Juga air yang keluar mengalir melewati pipi yang belum lama hangat sambil mendengar dendang lagu yang menurut Mama lagu paling dahsyat di dunia. Di mana burung-burung pun merunduk takzim atas lagu yang begitu indah. Melati dari Jayagiri. Di sekitar itu aku, Ma.
***
Bersambung.Â
Denpasar, 10/2/19
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!