"Kok?"
"Karena yayang kan bisa mendapatkan. Kapan pun ...."
"Dan di mana pun."
"Ya, ya, ya!"
Ia tertawa. Hingga kemudian melenyap. Dan kembali sunyi. Masih tak tahu ia ada di mana. Dalam kegelapan.
"Allahku akbar ....Allahu akbar ...!"
Suara itu terdengar lagi. Entah dari mana, dan satu-satunya. Ia celingak-celinguk, dan masih dalam kegelapan.
***
AP/ 10/6/18
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!