Judul itu berhamburan di media-media. Komentar-komentar dari kerabat membuncah. Semuanya bernada prihatin dan sekaligus menuduh pihak-pihak yang tidak suka akan ocehan recehan Efzet.
Di komentar sebaliknya, lebih banyak. Yakni orang-orang yang membaui kata-kata lacur dari busa mulut comberannya.
"Lebih baik mati."
"Kok?"
"Lha, selama koma itu kan seluruh ruangan busuk menguar dari tubuh gendutnya."
"Oh. Yayaya. Kau akan melayat?"
"Pikir-pikir."
"Kamu kan dulu yang sering mendapat uangnya?"
"Salah. Ini dia uang darinya yang kukumpulkan. Akan kuserahkan kesana. Kalau mungkin sih dimasukkan ke dalam liang lahatnya. Berbarengan dikubur."
"O. Jadi kamu melayat hanya akan mengirimkan uang haram itu."
"Persis. Yuk, temani aku ke sana!"