Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Efzet Mati

16 September 2017   02:31 Diperbarui: 16 September 2017   06:58 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orang tak terkejut ketika mendengar Efzet jatuh pingsan bergedebuk di kantornya.

"Bahkan perut gendutnya dulu yang menghantam lantai. Masih untung berkarpet tebal merah."

"Gak berdarah?"

"Hidungnya."

"Hidungnya?"

"Mulutnya."

"Mulutnya?"

"Ya."

"Pantas. Mulutnya kan kayak comberan."

Bersliweran orang komentar tentang lelaki berkacamata itu, lelaki yang merasa punya kesaktian dengan mulut embernya. Berkekuatan di perut gendutnya. Dengan kacamata penajam ke luar untuk komentar-komentar berbusa air liurnya.

Efzet mati!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun