Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tentang Tiga Tak Dipahaminya

28 Mei 2017   06:24 Diperbarui: 28 Mei 2017   08:09 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia diam. Mendengar yang kedua, “Kenapa tak lebih bagus. Pakaian yang ia kenakan ke masjid dalam shalat Subuh, yang diberikan pakaian di luar yang lebih jelek daripada pakaian rangkap pertama lebih bagus. Ia menyesal sungguh.”

Kepalanya ditekuk lebih dalam. Ketika yang ketiganya, lebih menghujam dalam. “Kenapa tak semuanya? Ia menyesal karena ketika malam-malam saat ia makan sepotong roti, datang seseorang yang membutuhkannya. Maka diberikannya sepotong roti separonya itu.”

Ingin ia pun memberikan semuanya kepada sesiapa. Apalagi kepada orang-orang yang dicintainya. Agar ia bisa lebihdari hari-hari biasa.

***   

HariKeduaRamadhan

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun