Ia diam. Mendengar yang kedua, “Kenapa tak lebih bagus. Pakaian yang ia kenakan ke masjid dalam shalat Subuh, yang diberikan pakaian di luar yang lebih jelek daripada pakaian rangkap pertama lebih bagus. Ia menyesal sungguh.”
Kepalanya ditekuk lebih dalam. Ketika yang ketiganya, lebih menghujam dalam. “Kenapa tak semuanya? Ia menyesal karena ketika malam-malam saat ia makan sepotong roti, datang seseorang yang membutuhkannya. Maka diberikannya sepotong roti separonya itu.”
Ingin ia pun memberikan semuanya kepada sesiapa. Apalagi kepada orang-orang yang dicintainya. Agar ia bisa lebihdari hari-hari biasa.
***
HariKeduaRamadhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H