Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

TS: Catatan Kecil Kompasianival 2016

10 Oktober 2016   07:17 Diperbarui: 10 Oktober 2016   17:40 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14590275-613651348823737-5063623478038472047-n-57fb5645b39273b314a37292.jpg
14590275-613651348823737-5063623478038472047-n-57fb5645b39273b314a37292.jpg
Dari kiri-kanan: Bu Lina, Pak Tjip, Desol, Lilik, Pebrianov, Kang Nasir dan Pak Teha (dok.Kang Nasir)

14568206-614628805392658-522886404943090070-n-57fb6ff0537a61c725ab7e83.jpg
14568206-614628805392658-522886404943090070-n-57fb6ff0537a61c725ab7e83.jpg
Tak terbayangkan jika KutuBuku tidak diminta untuk membuka lapak sederhana. Di mana teman-teman bisa berkumpul? Di sinilah Pak Tjip dan Bu Lina bisa makan nasi bungkus ditemani Maria Margareta, Tamita Wibisono, dan Arum. Melayani kompasianer yang berusi 73 tahun kini. Atau mereka yang kemudian rame-rame berfoto, dan berbincang.

nival2016-57f98d33337b616307300f34-57fadd0bc5afbdc7098b4567.jpg
nival2016-57f98d33337b616307300f34-57fadd0bc5afbdc7098b4567.jpg
Para K-ner Ngeriung di luar gedung (dok.Thamrin Dahlan) 

Pebrianov, Axtea 98, Iskandar Zulkarnain, Susy Heryawan, dan lain-lain berjam-jam ngeriung di luar. Ngobrol ngalor-ngidul, termasuk error-nya K dan isu-isu ndak karuan hehehe. TS mengerti. Tersebab para Kompasianer tak seperti Kompasianival 2014 (TMII) atau 2015 di Gandaria City, yang terlibat. Minimal, ada booth atawa stan, di mana bisa untuk berlabuh dan ngeriungnya para Kompasianer yang sebagian dari daerah. Ini, misalnya kelas kami yang ndak makan di kompleks Smesco. Tapi ke Warteg di sisi kanan luar gedung megah itu. Teha Sugiyo, Susy Heryawan, Ikhwanul Halim, Bang Iz, sampai Kang Nasir, “Udah TS tinggal saja. Saya yang mbayar,” katanya karena saya akan diwawancarai, hehehe.

14568035-10154664442014885-5579576728675620632-n-57faf6c98ffdfd9810f8dd02.jpg
14568035-10154664442014885-5579576728675620632-n-57faf6c98ffdfd9810f8dd02.jpg
TS, entah mimpi apa ditunjuk dan mewakili – lha kan hanya KutuBuku yang kebetulan diminta admin K – ketika mengadakan kuis secara live. Ya, ini di sela-sela 2 host acara Kompasianival mencecar kehadiran KutuBuku yang mewakili para Kompasianer dalam menerbitkan buku. Maka ada lima pertanyaan TS ajukan. Dan semuanya bisa dijawab secara benar. Karena memang ini pertanyaan sekitar: siapa Kompasianer of the Year 2014, berapa jumlah Kompasianer di Kompasiana, sebutkan Komunitas yang ada di Kompasiana.

Tim KutuBuku in Action
Tim KutuBuku in Action
KutuBuku yang ketiban pulung, memang. Sehingga Kompas. Com mendatangi TS dan akan menggandeng buku-buku terbitannya – notabene karya Kompasianer – untuk dipasarkan oleh Grup KOMPAS-Gramedia. Sehingga penyebarannya lebih luas. Mungkin ini lobi Kang Pepih Nugraha. Bahwa para warganya, Kompasianer, punya potensi untuk menulis dan berkembang. Bukankah itu niatan Kompasiana untuk ber-sharing dan ber-connecting?

  Acara Kompasianival 2016, istilah Kang Nasir ya ndak seru-seru amat. (Tak ubahnya nangkring besar, istilah Isson). Meski ia tak bisa membandingkan dengan Kompasianival sebelumnya, setidaknya tak seperti TS. Barangkali, ini bisa diperhitungkan untuk Kompasianival 2017. Ndak perlu dipisahkan dengan Komunitas-nya. Meski istilah Nurulloh, “Supaya bisa fokus.”

Ya. Inilah catatan kecil TS.

Salam Kompasiana!

***

Foto-foto: Ikhwanul Halim, Isjet, Arum Sato

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun