Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

(Rose RTC) Sajak September untuk Septi

15 September 2016   08:24 Diperbarui: 15 September 2016   08:48 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuhirup sedapat oksigen masuk ke hidung. Lalu kumain-mainkan. Namun juga belum kucium ujung rambutnya.

“Kau memainkan aku saja, terus begini ….”

Bulan bulat telanjang. Tidak basah lagi. Sedepa dari permukaan danau. Sehingga biasnya ke ujung kakiku duduk di tepian.

“Dasar lelaki manja ….”

Sebuah ujung rambut menampar pipiku. Wanginya langsung meruap.

“Septi ….”

Ia duduk di sampingku. Dan tubuhnya disandarkan ke sisi kananku. Pelan-pelan kepalanya turun, dan jatuh sempurna di kedua pahaku.

“Kau tahan ya orangnya, Te Es?”

Aku tak menjawab. Kuambil ujung rambutnya. Kukuas-kuaskan ke hidung bangirnya. Ia kegelian.

“Kita berumah di sini saja ….”

“Mmmm ….”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun