Naik CL itu lumayan asyik. Dan apalagi jika mendengar suara empuk, operator. Bahkan ketika malam menjelang tengah malam dan sepi. Saya dan bahkan wanita pun merasa aman menunggu kedatangan kereta. Semisal, di Stasiun Juanda, seberang Masjid Istiqlal. Di mana ada tanda tentang keberangkatan kereta.
Barangkali, dan mudah-mudahan ini tak saya alami lagi, pengumuman membingungkan dua setengah tahun lalu. Di mana CL yang hendak memasuki Stasiun Cakung, ada woro-woro: “Para penumpang yang hendak melanjutkan perjalanan, harap turun di sini dengan menyambung dengan moda transportasi lain. Kereta api tidak bisa melanjutkan perjalanan karena adanya gangguan teknis,” sebut operator.
Berbondong-bondonglah penumpang turun. Sebagian pun sudah mendapatkan angkot, ojek atau apa pun untuk menyambung sisa perjalanan. Saya yang belum ke luar dari Stasiun, bertanya-tanya. Tapi mau bilang apa? Bahkan ketika kemudian menyusul pengumuman: “Kereta sudah siap untuk melanjutkan perjalanan ke Stasiun akhir Bekasi.”
Jadi?
Naik kereta api, siapa hendak turut?
Karena: Murah, cepat, aman dan bersih! ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H