Pulangkembali ke Hotel sudah malam, setelah meliput warga Cilegon yang berwisatadengan Kapal Seburu berkapasitas 5000 orang: SailtoKrakatau.Lagi-lagi, tidak langsung masuk ke kamar. Berdua, menikmati luar resto danmemandangi kolam renang yang terdiam. Tenang.
Ah, mungkin. Sebuah hotel yang mestinya tenang, dan seperti esoknya (hari Minggu) kami lihat ada pesta pernikahan di salah satu hall-nya yang lumayan luas.
Sarapan pagi itu lebih santai. Ya, dengan mengambil tempat yang sama. Tidak di dalam ruang ber-AC. Karena tak ada kegiatan di Cilegon. Sehingga kami membaca koran lokal, ngobrol ringan dan membiarkan kolam renang luas dengan air birunya.
“Kalau nginap sebulan di sini, mungkin TS bisa nulis novel,” celetuk Isson.
Ya, ya, ya. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H