(Minggu Ketiga Terinspirasi Lagu)
Aku masih duduk di café tepat di seberang pompa bensin. Aku melambai ke gadis berok merah.
“Minta Cappucchino ….”
Pesanan datang.
“Sudah lama kerja di sini?”
Perempuan cantik yang lebih dari cukup untuk pekerjaannya hingga malam sekarang.
“Pernah tahu nama Tantri yang bekerja di sini?”
Ia kaget.
Aku mengibaskan tangan. Agar ia tak mempedulikan igauanku.
“Boleh aku tambah kentang gorengnya …siapa namamu?”
“Tantri … “ ia menyebut malu-malu.
Aku jadi lupa kentang goreng untuk menemani gerimis malam. Jalan Dago kian lengang.
“Sampai jam berapa Tantri of?”
“Sebentar lagi.”
“Boleh kutunggui kamu?”
Gadis itu senyum-senyum.
“Kau keberatan?”
Ia ragu.
“Kalau keberatan, tak apa. Aku hanya penasaran. Sama Tantri yang dulu kerja di sini.”
Ia meminta diri. Dan masuk ke dalam.
Jalan di depan kian sepi. Kemudian masuk mobil bagus. Turun seorang lelaki berpayung. Ia jalan memutar dan membukakan pintu kiri. Muncul seorang perempuan muda. Dipayunginya. Didekapnya perempuan itu.
“Tantriiii …” desisku, ketika mereka tak berapa jauh dariku duduk.
Tantri dari dalam menuju meja sepasang makhluk yang seperti tak peduli sekeliling café. Aku melembai ke arah Tantri ketika ia melewatiku. Aku memberi tips. Dan kartu nama.
“Terima kasih …Tantri akan menelpon malam ini juga.”
Aku kaget.
“Kakak keberatan?”
Terinspirasi
Untukmu Kekasih
Ebiet G. Ade
Karya ini diikutsertakan dalam rangka HUT perdana Rumpies The Club
[caption caption="dok.rtc"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H