Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(HUT RTC) Kudapatkan Dua Tantri di Café itu

20 Maret 2016   09:27 Diperbarui: 20 Maret 2016   10:12 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tantri … “ ia menyebut malu-malu.

Aku jadi lupa kentang goreng untuk menemani gerimis malam. Jalan Dago kian lengang.

“Sampai jam berapa Tantri of?”

“Sebentar lagi.”

“Boleh kutunggui kamu?”

Gadis itu senyum-senyum.

“Kau keberatan?”

Ia ragu.

“Kalau keberatan, tak apa. Aku hanya penasaran. Sama Tantri yang dulu kerja di sini.”

Ia meminta diri. Dan masuk ke dalam.

Jalan di depan kian sepi. Kemudian masuk mobil bagus. Turun seorang lelaki berpayung. Ia jalan memutar dan membukakan pintu kiri. Muncul seorang perempuan muda. Dipayunginya. Didekapnya perempuan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun