Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(HUT RTC) Iis Ini Bersedia Kuambil Jari-jemarinya

18 Maret 2016   07:43 Diperbarui: 18 Maret 2016   07:58 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Sepakat. Kepalaku tak boleh terus-terusan ditibani air kecil-kecil sambil terus duduk di sini.”

Kami pun berjalan.

“Ini Dago. Bukan daerah Candi Semarang.”

Aku membenarkan. Tanpa kata.

“Boleh Kakak menggandeng tangan Iis …”

Ia melirik ke arahku. Ah, matanya bening seperti telaga. Sama Iis saat menatapku.

Iis menjulurkan tangan. Kuambil dengan lembut jari-jemarinya yang tak berkuku itu.

 

 

  

Terinspirasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun