Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(HUT RTC) Mendadak Janda

17 Maret 2016   06:37 Diperbarui: 17 Maret 2016   10:34 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menggigit bibirku sendiri. Memejamkan mata.

“Kaget, ya?”

Aku menggeleng.

“Mendadak bagi, Mas?”

Aku mengegeleng lagi. Gila ini. Aku berbohong. Sesungguhnya.

Pembicaraan lancar. Aku melupakan status yang disebutkannya. Walau sesekali ingat. Kalau ia janda? Apa aku ndak boleh jatuh cinta. Dengan pandangan pertama. Dan ia asyik diajak berbincang. Lee Ritenour, Dream Theatre, sampai ia menyebutkan Bach, John Sebastian Bach.

“Sebenarnya seneng dangdut.”

Aku menahan jawaban.

“Apalagi ….”

“Kau masih gadis atau sudah janda?”

Ia mengkikik panjang. Dan buru-buru membekap mulut kecil menggemaskan. Ah, tak mungkin itu mulut milik seorang janda. Bah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun