Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(HUT RTC) Bunga di Tepi Dago

16 Maret 2016   20:37 Diperbarui: 17 Maret 2016   04:29 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ya, apa mobil ini membawa kita ke sana.”

Lina manggut-manggut. Matanya tetap berbinar. Lalu dipejamkan. Kemudian dibuka. Terus hidungnya kembang-kempis.

“Ada yang aneh?”

“Kembang …ini kembang ….”

Aku merem mendadak. Persis di perempatan. Di mana banyak penjual bunga.

“Kembang, Kak?” tawar anak kecil yang tadi. Ia kikuk. Aku mengacungkan selembar uang. “Nuhun, Kak.”

Lampu menyala hijau. Klakson dari belakang menyalak.

Pelan mobil kutepikan setelah aman di pinggir jalan dipayungi pohon-pohon besar. Dago. Khas.

“Di sini, pertama kali kujumpai gadis ….” Kuambil kembang pertama dan kedua. Lalu kusorongkan.

Ia tercekat. Menerimanya. Menciumnya.

“Kita jadi ke Selasar …?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun