Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Duh, Negara Kalah dengan Sipir

26 Februari 2016   07:46 Diperbarui: 26 Februari 2016   08:09 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                Jika narkoba sudah menabrak-nabrak dalam peredarannya, sehingga menangkap 19 prajurit TNI, 5 Anggota Polri artinya sudah gawat darurat, memang. Seperti tercatat 50. 178 tersangka narkoba yang diamankan Polri. Dan ini kian menyedihkan, tentu.

Fakta yang terjadi adalah narkoba masih saja masuk dari luar negeri. Dengan berbagai cara: lewat darat-laut-udara. Jumlahnya fantastis. Kalau dirupiahkan pun, audzubillah midzalik. Bisa membunuh orang dalam angka yang mencengangkan. Dan yang lebih mencemaskan, tak sedikit oknum-oknum aparat Polisi terlibat. Bahkan bila menyimak dari kalimat ini, sudah masuk ke lingkungan militer. Benar-benar ngajak perang.  “Operasi masih terus berlangsung. Kalau yang oknum bukan tentara, seperti polisi dan sipil, penanganannya diserahkan kepada polisi atau BNN. Kalau tentara diproses sesuai hukum militer,” kata Kepala Penerangan Kostrad Letkol (inf) Heru Dwi Wahana.

Masak kita, Negara, kalah dengan kelicikan Bandar narkoba dalam menelikung para sipir yang mengawasi gerak-gerik yang sebenarnya di lingkungan sempit bernama penjara. Jawaban bahwa ada kendala, ada kecerdikan mereka para pelaku narkoba dari dalam penjara, sepertinya menorakkan jalan pikiran kita. Menyesatkan pikiran dua ratus juta isi kepala warga negeri ini.

“Pegang kepala LP!”

Wah, nanti akan kena ke atasannya.

“Sidik atasannya itu!”

Wuih, berat. Masak sampai menterinya.

Ini persis kentut mbulet di sarung. Baunya menjadi menyengat. Namun tak diketahui dari (maaf) silit siapa di antara mereka. Dan kita tinggal menunggu kematian bergelimpangan anak negeri dengan cara yang amat tak senonoh. Dibunuh oleh daun-serbuk-suntik atau apa pun bernama narkoba. Jahat betul! ***      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun