Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bambang P. Djati , Pak Domo dan Mahasiswa Atma Jaya ke Kepulauan Seribu

4 Februari 2016   16:38 Diperbarui: 4 Februari 2016   18:25 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Bambang segera akrab dengan mantan orang penting di Era Orde Baru. Jabatannya, luyaman ditakut-segani, meski ia berpembawaan santai dengan kerap dengan humor-humornya. Di antaranya ketika marak sejenis “judi” bernama SDSB yang diplesetkan menjadi Sudomo Datang Semua Beres.

Kepulauan yang sering dikunjungi mahasiswa untuk study lapangan. (foto:TS)

                “Orangnya ramah, meski tetap berwibawa,” tutur Pak Bambang yang berada di Pulau bersama Pak Domo itu.

Ketersambungannya, karena Pak Domo orang yang senang dipijit. Nah, ada teman Pak Bambang yang hampir tiap pagi rumah Pak Domo yang pernah menikah dengan seorang artis. “Pak Domo memang orangnya senang dipijit. Ya, karena saya bisa, jadi nyambung. Ibaratnya, saya jadi mudah dan tidak canggung. Bisa ngobrol saat memijitnya,” kata Pak Bambang.

Perbincangannya sendiri, macam-macam, terutama tentang masa lalu lelaki asal Jawa yang senang berkelakar itu.  Termasuk menyebut dirinya lelaki yang sering dikerubuti wanita.  “Satu tahun kemudian, ketemu dengan Pak Domo di Hotel Sahid,” lanjut Pak Bambang.

Dan oleh oleh-oleh dari “kerja” Pak Bambang itu tak lain karena kepiawaiannya dalam soal terapi yang diterapkannya. Meski itu dilakukan, kadang dengan suka rela. Maka ketika akan pulang dan ia diberi satu boks penuh ikan kakap merah melalui asisten Pak Domo bernama Pak Eddy tak ditampiknya. Jauh lebih mahal daripada “jasa” pijitannya. “Kejadian pada tahun 2010 sepuluh itu cukup membekas,” kenang Pak Bambang.

Sebenarnya, itu buah dari uluran tangannya kepada para mahasiswa itu. Dan kebiasaannya memberi bantuan sehingga ia makin dikenal sebagai Si Ringan Tangan dari Kepulauan Seribu. ***     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun