“Eh, Bang Tigor …!”
“Kudengar sepotong tadi, kau nyebut-nyebut ….”
“Ah, nggaklah, Bang. Itu kan tadi intermeso di dunia kecil di gardu ini. Sedangkan abang kan tahu siapa saya. Yang mengusai dunia medsos.”
Tigor mendengus.
“Tapi kaubenar jadi mau mimpin ke Pantai Beringin?” tanya Tigor langsung.
“Aaaah ….siapa bilang?” katanya mengekeret.
“Lho, kamu mau nemui aku, dan diam-diam di sini ketemuannya untuk apa?” Tigor setengah menghardik. Ia seperti ingin unjuk gigi, terutama pada Kromodongso lelaki yang kerap mematahkan argumentasinya dalam perdebatan di Gardu pada malam hari.
“Ya ….ya ….”
“Apa? Jangan kayak orang lembek punya. Seperti punyamu yang selama ini kutahu. Kau soknya dengan umpet-umpetan.”
Jonru mengusap-usap kumisnya.
“Sebenarnya ….sebenarnya ….”