Mereka saling pandang, dan kemudian fokus ke tampang lelaki yang lebih seneng dipanggil Bang Jonru itu.
“Anda nggak membual, kan?”
“Apa tampang saya tampak begitu?” Jonru balik bertanya.
Kromodongso dehem-dehem. Pertanda ia akan serius. Pertanda itu ia akan menghadapi tamu tak diundang kecuali ingin bertemu dengan Tigor di gardu hanya karena ia takut dikenali istri Tigor. Namun kenapa membicarakan soal Pantai Beringin? Tempat yang …
“Anda tahu Pantai Beringin itu?”
“Sangat. Makanya saya akan mendiskusikan dengan Bang Tigor. Setidaknya, saya akan memimpin ke Pantai Beringin ….”
Mereka manggut-manggut. Takjub dengan niat Jonru untuk ke Pantai Beringin nan angker dan memimpinnya. Di mana sejumlah koruptor hilang tertelan, tak tentu rimbanya. Terutama Seksnov, keturunan Rusia yang belakangan dihebohkan mau mendirikan pabrik minyak goreng.
“Anda ndak takut? Sedangkan Seksnov yang ndak percayaan setan saja sampai hilang di Pantai Beringin itu.”
Terdengar tawa pendek. Garing. Hanya kumisnya yang menye-menye.
“Jangan sebut saya Jonru…!” sergahnya sombong. “Saya ini rajanya setan belis gidis genderuwo pacet monyet degleng dan seterusnya….”
Klakep. Berhenti di situ ketika muncul Tigor. Bahkan ia diam saja ketika kepalanya ditempeleng lelaki yang tegap, ganteng menyerupai aktor terkenal khusus pemeran antagonis.