Begitupun Tjiptadinata Effendi bisa menjadi “pembacaan” lewat buku atau karyanya semisal dalam amatan Mauliah Mulkin: Membaca Tjiptadinata Effendi lewat buku (halaman 210). Cay Cay yang telah menuliskan untuk jenis resensi Beranda Rasa pun melihat hal itu. Sekaligus, empati subyeknya dalam bentuk “komentar” balik. Dan ini memuncak pada tulisan Isson Khairul: Bagi kita, setidaknya bagi saya, Pak Tjip dan Pak TS adalah ruang yang lapang, tempat banyak orang bisa belajar dengan leluasa. Mereka juga mata air yang nyaris tak pernah kering, yang menyirami nurani kita dengan makna kehidupan yang sesungguhnya.
Jika Tjiptadinata Effendi tak disukai, karena pembacaannya dari jauh, dari luar. Termasuk ketika akunnya di FB di-hack seseorang. Dan sebagai “bapak ilmu kehidupan” di Kompasiana seperti dicatat Johanis Malingkas, ada yang membelanya, Doni Bastian, halaman 88.
Pendekatan penyumbang dalam buku SMP, sekali lagi, beragam. Sesuai dengan kedekatan dan kejauhannya pada Tjiptadinata Effendi. Dan ini, sebuah kajian yang tak terelakkan di media warga bernama kompasiana. Tjiptadinata merupakan energi lebih yang bisa dikeduk oleh yang lebih muda: Ken Hirai, Wahab Naira Sairun, bahkan Umar Zidans menuliskan dengan keras : Antara Pak Tjiptadinata Effendi dan Mick Jagger. “Keduanya sama-sama enerjik, menginspirasi kaum muda terutama bagi remaja yang sedang menuju seusia Pak Tjiptadinata Effendi dan Pak Mick Jagger.”
Ha! Opo tumon?
***
Catatan:
Nama-nama yang berkontribusi. Silakan inbox ke saya untuk mendapatkan buku Sehangat Matahari Pagi. Hanya dibebani ongkos kirimnya saja.
1. Pepih Nugraha, 2.Wardah Fajri, 3. Nurul Uyuy, 4. Muhammad Armand, 5. Felix Tani 6. Roselia Nahariyha Dewididie, 7.Gunawan ST,Mkom, 8. Venurgazer, 9. Katedrarajawen 10. Wang Eddy, 11. Ken Hirai, 12. Rokhmah Nurhayati S, 13. Edrida Pulungan, 14. Boyke Abdullah, 15. Umar Zidans, 16. Topik Irawan, 17. Elde, 18. Ellen Maringka 19. Ahmad Suwefi, 20. Johanis Malingkas, 21. Abdul Latief Rahmad, 22. Kang Nasir, 23. Fajr Muchtar, 24. Daniel Setiawan, 25. Doni Bastian, 26. Thomson Cyrus, 27. Odi Shalahuddin, 28. Irina Gandaprawira, 29. Fey Down, 30. Enny Soepardjono, 31. Sisca Dewi, 32. Sho An Lusiana, 33. Andika, 34. Iskandar Zulkarnain, 35. Agung Soni, 36. Wahab Naira Sairun, 37. Nazila Nixon, 38. Rahmad Agus Koto, 39. Bain Saptaman, 40. Michael Sendow, 41. Abenggeuttanyo, 42. Suyono Apol, 43. Teha Sugiyo, 44. Pak Dhe Sakimun, 45. Cay Cay, 46. Thamrin Dahlan, 47. Masluh Jamil, 48. Tubagus Encep 49. Thamrin Sonata, 50. Rifki Feriandi, 51. Etha Maria, 52. Isson Khairul, 53. Gaganawati Stegmann, 54. Mauliah Mulkin, 55. Wijaya Kusumah, 56. Bang Nasr, 57. Tebe Tebe 58. Sugiyanto Hadi, 60. Khomsi Rahmaati, 61. Siti Nur Khasanah, 62. Ando Ajo 63. Adhieyasa Adhieyasa, 64. Ida Lumangge S, 65. Ella Yusuf, 66. Alvi Anugerah, 67. Nur Hasanah, 68. Christian Kelvianto, 69. Yunus M, 70. Bambang Setyawan, 71. MikeReyssent, 72. Marleni, 73. S.Aji, 74. Jati, 75. Sigit, 76. Yos Mo, 77. Aldy M. Aripin, 78. Daniel Ht, 79. Dewi Puspitasari, 80. Beni Guntarman, 81. Immortal Unbeliever, 82. Muthiah Alhasany, 83. Saroha Lumbanraja, 84. Rudy Geron, 85. Hasian Ku, 86. Eddy Messakh. ***
dok: KutuBuku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H