Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tol Cipali Mendadak Top bagi Pemudik

30 Juli 2015   12:02 Diperbarui: 11 Agustus 2015   23:27 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TOL Cipali alias Cikopo-Palimanan, bukan jalan bebas hambatan ujug-ujug alias mendadak. Namun kalau tol sepanjang 116,75 km ini top, jangan dicemburui. Sebab memang didesain matang. Juga menawarkan sejumlah kelebihan. Ia seperti menjadi pembenar:  Membentang asa di Jalur Trans-Jawa.

   Kompasianer yang siap meninjau TolCipali, kumpul di kantor Kemnterian PUPR (foto:Dian Kelana)          

   Untuk membuktikan itu, saya pagi-pagi sudah meluncur ke Kantor Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat) di Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di depan halaman Gedung nomor dua terbaik kategori green building, kami para Kompasianer dibekali: apa-di mana – belum siapa-kapan-kenapa –  yang membentangkan ruas jalan tol itu. Langsung kebayang saya yang asli udik sebelah timur tol Cipali kalau mudik lebaran 2015 tahun ini. Sedikit-banyak asyik, tentunya. Mengingat akan mengurangi waktu tempuh, selain jarak yang diperpendek. Ya, tak pelak mudik adalah persoalan klasik dalam merambah jalan Pantura, terutama Cikampek-Cirebon bagi kami yang tinggal di Karesidenan Pekalongan setelah ke luar dari tol Cikopo, melewati kemacetan berdarah-darah bagi kaum urbanis di ibukota.

                Beton-aspal-beton

                Pukul 07. 29 pagi itu dua bis tiga perempat masuk tol dalam kota dari Polda Metro Jaya, gate Semanggi 1, dikawal mobil Polisi, voorijders. Ah, perjalanan ini sendiri sudah jelas mengasyikkan. Hingga bak tiba-tiba sudah tiba di Cikopo pada pukul 08. 39. Wib Bis Satu yang kami tumpangi  pun menepi, dan segera melihat  pintu tol Cikopo, bukan Cikopo lama yang ada di sisi kiri dan sebelah barat pintu tol, yang kemudian disebut Tol Cipali ini.

Para pemudik yang melewati Jalan Tol Cipali (foto: Rakyat Merdeka)    

            Nyes! Dada terasa lebih nyaman, melihat bis dan kendaraan pribadi melewati pintu tol Cikopo. Mereka-mereka mudik lebih awal dan bisa mengurangi waktu tempuhnya dengan adanya jalan bebas hambatan baru ini. Barang bawaan yang dibungkus sedemikian rupa berada di atap mobil sebagai pertanda. Sepertinya saya yang berkeinginan mudik akan melewati jalur ini ikut asa yang ditawarkan Tol Cipali.

                Harus diakui, memang. Jika rumput yang saya lihat, karena duduk di sisi jendela bis, mengering gersang alias tidak hijau. Sepanjang jalan tol Cipali. Hingga seperti memantulkan terik sang surya dan bagi yang berpuasa ikut kering tenggorokkan ini. Apalagi setelah beringsut dari pintu Cikopo ada disediakan sekotak roti plus minuman mineral. Haduuuh!

                “Rumput itu hijau mestinya. Namun karena musim kemarau, ya begitulah keadaannya,” jelas Wisnu Dewanto, salah satu arsitek proyek Tol Cipali dari PT Lintas Marga Sedaya yang naik dari Pintu Tol Cikopo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun