Dari perspektif sejarah, kita dapat melihat bahwa kaum borjuis muncul sebagai pemilik modal dan alat produksi, sementara proletar adalah individu yang hanya memiliki tenaga kerja yang dapat dijual. Kedua kelas saling bergantung satu sama lain, dimana bagi borjuis, proletar adalah sumber keuntungan, dan bagi proletar, borjuis adalah sumber pekerjaan. Dengan demikian, pengaruh borjuis dan proletar dalam dunia kuliner dapat dilihat melalui dinamika hubungan sosial dan ekonomi antara kedua kelas tersebut, yang mempengaruhi produksi, distribusi, dan konsumsi makanan. Namun, perlu diingat bahwa klasifikasi borjuis dan proletar dalam teori Marxisme lebih kompleks daripada sekedar memiliki atau tidak memiliki modal dan alat produksi, melainkan juga melibatkan hubungan sosial dan ekonomi yang kompleks antara kedua kelas tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H