Mohon tunggu...
Healthy

Mutasi Pada Sel Prokariotik dan Eukariotik

24 Agustus 2017   22:06 Diperbarui: 25 Agustus 2017   07:02 9909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Sindrom Jacobs, kariotipe (22AA+XYY), trisomik pada kromosom gonosom. Penderita sindrom ini umumnya berwajah kriminal, suka menusuk-nusuk mata dengan benda tajam, seperti pensil,dll dan juga sering berbuat kriminal. Penelitian di luar negeri mengatakan bahwa sebagian besar orang-orang yang masuk penjara adalah orang-orang yang menderita Sindrom Jacobs.

- Sindrom Patau, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada kromosom autosom. kromosom autosomnya mengalami kelainan pada kromosom nomor 13, 14, atau 15.

- Sindrom Edward, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada autosom. Autosom mengalami kelainan pada kromosom nomor 16,17, atau 18. Penderita sindrom ini mempunyai tengkorak lonjong, bahu lebar pendek, telinga agak ke bawah dan tidak wajar.

Mutasi terjadi pada semua sel karena semua sel hidup mengalami pembelahan dan mutasi adalah tahap dimana sel tidak berhasil membelah secara sempurna sehingga dalam satu sel dapat memiliki jumlah kromosom yang tidak wajar. Mutasi terjadi pada sel eukariotik dan prokariotik lalu menurut saya sejauh mana saya setuju bahwa sel eukariotik lebih cepat bermutasi dibandingkan sel prokariotik ?

Mutasi pada sel eukariotik disebabkan oleh tidak berfungsi atau malfungsi organel sentrosom yang terdiri dari dua sentriol yang saling berpasangan yang gagal memisahkan kromosom dengan pasangannya sehingga sel tersebut dalam pembelahannya tidak terjadi dengan sempurna. Sedangkan pada sel prokariotik mutasi terjadi akibat dari rekombinasi gen. Rekombinasi gen dapat terjadi melalui konjugasi, transduksi, dan transformasi.

Sel eukariotik menurut saya lebih lambat bermutasi karena dalam pembelahan seksualnya membutuhkan dua pasang gamet (2n) yang selanjutnya apabila sel dapat berhasil membelah dengan sempurna setiap sel akan memiliki satu pasang gamet (n+n) yang merupakan setengah dari materi genetik sel sebelumnya dan mutasi terjadi apabila pemisahan kromosom terjadi secara tidak beraturan sehingga setiap gamet memiliki sifat yang berbeda dari sel sebelumnya. Sedangkan sel prokariotik rekombinasi gen terjadi melalui 3 cara yaitu konjugasi dimana DNA ditransfer dari satu sel ke sel lainnya melalui saluran yang disebut pilus, transformasi yaitu pengambilan DNA dari lingkungan yang berasal dari organisme lain yang sudah mati dan transduksi yang terjadi melalui virus fag.

Sel prokariotik karena dalam siklus reproduksinya yang merubah susunan gen dan terjadi secara cepat membuat mutasi lebih cepat terjadi. Dengan adanya proses reproduksi yang cepat memberikan kesempatan untuk variasi gen menyebar dengan cepat dalam suatu populasi sedangkan dalam sel eukariotik hal ini jarang terjadi.

Dalam sel prokariotik, rekombinasi gen, dimana dua materi genetik organisme disatukan menumbuhkan meningkatnya variasi pada gen. DNA dapat ditransfer dari satu organisme ke organisme lainnya dalam proses konjugasi. Donor DNA terjadi melalui saluran yang diebut pili. Dengan transformasi, sel prokariotik mengambil DNA dari lingungannya dari organisme lain yang sudah mati. Juga dalam proses transduksi sel prokariotik mentransfer DNA nya melalui perantara virus fag.

Dalam sel eukariotik yang untuk membentuk organisme baru melewati reproduksi secara seksual, 2 sel induk atau gamet jantan dan betina diperlukan. 2 sel ini akan akan melalui proses meiosis kemudian sel hasil pembelahannya akan memiliki setengah dari materi genetik sel induknya. Dalam tahap pertama meiosis pasangan kromosom akan bertukar pasangan melalui persilangan atau rekombinasi kemudian pasangan kromosom akan terpisah dengan bantuan sentrosom yang terdiri dari sepasang sentriol untuk setiap pasangan kromosom akan memiliki satu pasang sentriol dan apabila pemisahan ini terjadi tidak beraturan mutasi terjadi. Sel hasil mutasi ini berbeda dengan sel induknya.

Sel eukariotik proses reproduksi seksualnya menyebabkan variasi gen. Tidak seperti reproduksi sel prokariotik, susunan baru gen akan timbul pada setiap keturunan. Keturunan sel eukariotik mirip dengan sel induknya namun tidak sama. Setiap induk ambil bagian dalam setengah dari gamet yang diperlukan dalam penyatuan gamet.

Dengan beberapa pendapat tadi saya menyimpulkan bahwa sel prokariotik lebih cepat bermutasi daripada sel eukariotik karena dalam setiap proses reproduksinya rekombinasi gen terjadi sehingga sel keturunannya memiliki susunan gen yang berbeda dengan induknya. Sel prokariotik siklus reproduksinya juga terjadi lebih cepat daripada sel eukariotik sehingga membuat mutasi lebih mudah dan cepat terjadi. Sel prokariotik yang bermutasi juga lebih cepat menyebar dalam suatu populasi sedangkan dalam sel eukariotik proses reproduksi yang cepat jarang terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun