Mohon tunggu...
Thalia Asmaranti
Thalia Asmaranti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pamulang

Ingin Mencoba Sesuatu Hal Yang Baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Fungsi Sistem Pengendalian Manajemen

10 Juni 2024   13:10 Diperbarui: 10 Juni 2024   14:04 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) merupakan elemen vital dalam pengelolaan sebuah organisasi, baik di sektor publik maupun swasta. SPM tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai, tetapi juga sebagai mekanisme untuk memantau dan menilai kinerja secara berkelanjutan. Artikel ini akan membahas berbagai fungsi dari Sistem Pengendalian Manajemen dan bagaimana penerapannya dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.

1. Definisi Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem Pengendalian Manajemen dapat didefinisikan sebagai serangkaian proses, kebijakan, dan prosedur yang digunakan oleh manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan aktivitas organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. SPM mencakup berbagai aspek seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.

2. Fungsi Utama Sistem Pengendalian Manajemen

a. Perencanaan (Planning)

Salah satu fungsi utama dari SPM adalah membantu dalam proses perencanaan. Perencanaan yang baik merupakan dasar dari setiap aktivitas pengendalian. Dengan adanya perencanaan, organisasi dapat menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang, serta strategi untuk mencapainya. SPM memastikan bahwa semua bagian organisasi bekerja menuju tujuan yang sama dan menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Fungsi pengorganisasian dalam SPM berkaitan dengan penataan sumber daya manusia, finansial, dan material agar dapat digunakan secara efisien dan efektif. Melalui pengorganisasian yang baik, setiap departemen atau unit dalam organisasi memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas. Hal ini memungkinkan koordinasi yang lebih baik dan mengurangi kemungkinan terjadinya duplikasi tugas atau kebingungan dalam pelaksanaan pekerjaan.

c. Pengarahan (Directing)

Pengarahan melibatkan proses memimpin, memotivasi, dan mengawasi karyawan agar bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. SPM menyediakan kerangka kerja untuk komunikasi yang efektif, pelatihan, dan pengembangan karyawan, serta sistem penghargaan dan insentif. Dengan pengarahan yang tepat, karyawan dapat lebih termotivasi dan berkomitmen terhadap pencapaian tujuan organisasi.

d. Pengendalian (Controlling)

Fungsi pengendalian merupakan inti dari SPM. Pengendalian mencakup proses pemantauan kinerja dan membandingkannya dengan standar atau rencana yang telah ditetapkan. Jika terdapat penyimpangan, manajemen dapat mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa tujuan tetap tercapai. Pengendalian yang efektif memungkinkan organisasi untuk tetap berada di jalur yang benar dan mengatasi masalah dengan cepat sebelum menjadi terlalu besar.

3. Manfaat Sistem Pengendalian Manajemen

a. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Dengan SPM, organisasi dapat memastikan bahwa sumber daya digunakan dengan cara yang paling efisien. Proses pengendalian membantu mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan dan mengurangi pemborosan sumber daya.

b. Meningkatkan Kualitas Keputusan

SPM menyediakan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu, yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan. Dengan informasi yang lebih baik, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis.

c. Memperkuat Akuntabilitas

Sistem pengendalian membantu menetapkan tanggung jawab yang jelas untuk setiap individu dan departemen dalam organisasi. Hal ini meningkatkan akuntabilitas dan memastikan bahwa setiap orang bertanggung jawab atas kinerja mereka.

d. Mengurangi Risiko

SPM membantu dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Dengan adanya sistem pengendalian, organisasi dapat mengantisipasi masalah potensial dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

e. Mendorong Inovasi dan Perbaikan Berkelanjutan

Dengan adanya pengendalian yang baik, organisasi dapat terus-menerus mengevaluasi dan memperbaiki proses dan sistem yang ada. Hal ini mendorong inovasi dan perbaikan berkelanjutan, yang penting untuk tetap kompetitif di pasar yang terus berubah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun