Mohon tunggu...
Thalia Asmaranti
Thalia Asmaranti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pamulang

Ingin Mencoba Sesuatu Hal Yang Baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sistem Pertanian Organik bagi Visi Pembangunan Pertanian di Indonesia

23 Juni 2022   09:45 Diperbarui: 4 Juli 2022   19:08 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pertanian merupakan sektor yang mengalami dampak paling serius. Beberapa indikator yang memprihatinkan perkembangan kegiatan  pertanian saat ini antara lain : 

(1) Tingkat produktivitas lahan menurun

(2) Tingkat kesuburan tanah merosot

(3) Konversi  lahan pertanian semakin meningkat

(4) Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan pertanian meningkat

(5) Daya dukung lingkungan merosot


Untuk menjawab tantangan tersebut di atas, belakangan ini muncul tren pertanian organik yaitu kegiatan budidaya tanaman yang ramah lingkungan dengan berusaha meminimalisis dampak negatif bagi lingkungan. Pertanian organik bukanlah suatu pertanian yang hanya menghasilkan produk yang sehat saja, melainkan sistem pertanian ini harus juga mampu mempertahankan sumber daya tanah, air dan udara agar dapat mendukung sistem pertanian dalam waktu yang tidak terbatas, karena itu sistem pertanian ini juga tidak bisa lepas dari aspek konservasi sehingga tujuan akhir berupa pertanian yang berkelanjutan akan terwujud.  

Pertanian organik dicirikan dengan tidak menggunakan bahan kimia sintetis seperti pestisida kimia dan pupuk sehingga produk yang dihasilkan bebas residu bahan kimia berbahaya.  

Melalui penyuluhan, petani maupun masyarakat sebagai konsumen  diharapkan akan memperoleh informasi tentang teknik budidaya yang baik serta memenuhi standar kesehatan dengan menerapkan sistem pertanian organik, ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

Berdasarkan hal tersebut diatas, agar pengendalian dampak lingkungan yang berbasiskan sistem pertanian organik dapat tercapai dan berhasil baik agar penyuluhan pertanian, kehutanan, dan kesehatan serta instasi terkait menyampaikan keunggulan dan kebaikan sistem pertanian organik baik kepada petani selaku produsen produk pertanian maupun kepada masyarakat sebagai pengguna/konsumen hasil pertanian.


Sebagai sulusi alternatif dalam pembangunan pertanian Indonesia, terdapat keunggulan dan keuntungan dari penerapan pertanian organik, anatara lain :
1. Lebih mendukung usaha tani yang berkelanjutan
2. Penggunaan input luar yang rendah
3. Perubahan pola konsumsi manusia
4. Menghasilkan produk makanan yang sehat
5. Adanya dukungan dari lembaga pemerintah dan swasta
6. Ramah lingkungan


Adapun beberapa kendala atau permasalahan dalam pengembangan pertanian organik antara lain :
1. Rendahnya kualitas sumber daya manusia
2. Kebiasaan petani dalam menggunakan pestisida dan pupuk kimia
3. Belum ada jaminan pasar atau harga khusus untuk produk organik


Dari hal tersebut, dimasa yang akan datang visi pembangunan pertanian Indonesia adalah mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif  melalui pembangunan pertanian yang selaras dengan alam. 

Masalah dan tantangan yang dihadapi dalam pertanian berkelanjutan adalah membangun pemerintahan yang baik dan memposisikan pertanian sebagai sektor andalan perekonomian nasional, mewujudkan kemandirian pangan dalam tatanan perdagangan dunia yang bebas dan tidak adil, mengurangi jumlah petani miskin, membangun basis bagi partisipasi petani, dan pemerataan hasil pembangunan, meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian, membangunan sistem agribisnis terkoordinatif, melestarikan sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup, membangun sistem iptek yang efisien. 

Maka dari itu, penulis menyarankan pertanian organik hendaknya dikembangkan dengan mengupayakan orientasi ekonomi dengan tidak terlepas dari hubungan yang selaras dengan alam agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun