Mohon tunggu...
Thaifur Rahman
Thaifur Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Saya pelajar yang selalu ingin tahu tentang kehidupan dengan cara mencoba dan membiasakan hal baru kemudian membarukan kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perihnya Air di Kepanasan

13 Januari 2023   20:28 Diperbarui: 13 Januari 2023   20:31 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedari awal kau mencemplungkan diri ke laut

Dalam tak bertuan, panas menyengat

Tetapi, suara lembutmu penuh keluh dan kesah

Sejak itu, kau mengubur dalam ketar-ketir hidup

Segala warna tampak buram, remang bahkan sama

Bola matamu,

Kini semakin terjun, terjal ke dalam

Tak terlihat bahkan hitam menggelegam

Kau mencoba kayuh air matamu, terus, melautlah lagi, semakin dalam.

Sampai batu karang berkata, "Jangan kau patahkan sumber sucimu itu hanya karena dituduh sebagai orang paling pembohong."

Ya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun