Sedari awal kau mencemplungkan diri ke laut
Dalam tak bertuan, panas menyengat
Tetapi, suara lembutmu penuh keluh dan kesah
Sejak itu, kau mengubur dalam ketar-ketir hidup
Segala warna tampak buram, remang bahkan sama
Bola matamu,
Kini semakin terjun, terjal ke dalam
Tak terlihat bahkan hitam menggelegam
Kau mencoba kayuh air matamu, terus, melautlah lagi, semakin dalam.
Sampai batu karang berkata, "Jangan kau patahkan sumber sucimu itu hanya karena dituduh sebagai orang paling pembohong."
Ya...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!