Mohon tunggu...
Teuku Ramzy Farrazy
Teuku Ramzy Farrazy Mohon Tunggu... Researcher -

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Nasional, UNDP Indonesia Communication Unit Intern, KSM UNAS, UNAS Promotion Team batch 8, Anggota BPM FISIP UNAS 2013-2014.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sembilan Cara Antimainstream Menikmati Istanbul

2 Desember 2015   04:46 Diperbarui: 2 Desember 2015   05:11 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tramvay Istanbul (dok.pribadi)"]

[/caption]

 

Naik Trem sudah menjadi budaya bagi warga Istanbul semenjak era Ottoman. Jika di Jakarta Trem era Batavia sudah tiada, Kompasianers dapat masuk ke 'mesin waktu' ini di jalur Taksim - Istiklal Caddesi - Tunel, cukup bayar dengan Istanbulkart, lalu "Kring...Kring..." kita pun seolah diajak bernostalgia ke tahun 1900! Tramvay adalah bahasa Turki untuk trem.

 

3. Konsumsi Roti Simit - Biar Makin Manis!

 

[caption caption="Si Manis Simit (dok.pribadi)"]

[/caption]

 

Ah. Susah untuk mendeskripsikan Simit. Si manis berbalut biji wijen ini setia sekali menemani kita sepanjang hari. Tak perlu takut kehabisan, karena hampir di seluruh penjuru Istanbul, Abang - abang penjual Simit yang gerobaknya disponsori oleh Pemerintah kota, selalu siap menyajikan secara fresh. Harganya yang murah, berkisar satu Lira saja, jiga menjadikan Simit sebagai idola orang Istanbul. Kalau mau versi yang lebih elite nya, bisa datang ke gerai Simit Sarayi (JCo - nya Turki) yang juga menjual Simit dan berbagai delight mainstream.

 

4. Menerawang Masa Lampau di Gulhane

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun