Mohon tunggu...
Tety
Tety Mohon Tunggu... Human Resources - emak-emak

hobinya jalan-jalan dan menghayal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tobatnya Sang Penjahat Tampan ( Cinta Masa Lalu)

23 Desember 2024   12:22 Diperbarui: 23 Desember 2024   12:22 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Saya Andhika. Saya Bos yang kalian cari. Saya menyerahkan diri," ucapnya dengan suara berat.

Di penjara, Andhika mulai menebus kesalahannya. Ia mengajari para napi lain tentang pentingnya hidup jujur. Ia juga menulis buku tentang kehidupannya, sebuah pengakuan yang ia harapkan dapat menjadi pelajaran bagi banyak orang. Buku itu ia dedikasikan untuk Reza, sahabat yang telah ia kecewakan.

Setelah bertahun-tahun di penjara, Andhika dibebaskan dengan status mantan narapidana. Namun, ia tak kembali ke kehidupan lamanya. Ia mendirikan sebuah yayasan yang membantu mantan narapidana untuk memulai hidup baru. Dengan wajah yang penuh penyesalan dan semangat untuk menebus dosa, Andhika menjalani sisa hidupnya dengan berusaha membawa kebaikan ke dunia.

Nama Andhika, yang dulu dikenal sebagai Bos, kini dikenang sebagai simbol tobat dan perubahan. Meski luka masa lalunya tak akan pernah hilang, ia telah menemukan jalan untuk menebusnya. Dan setiap kali ia berdiri di depan yayasannya, melihat senyum orang-orang yang ia bantu, ia tahu bahwa Reza, di suatu tempat, mungkin telah memaafkannya.

Tak lama setelah bebas, Andhika bertemu kembali dengan teman masa kecilnya, Niar. Pertemuan itu terjadi secara tak sengaja di sebuah acara komunitas. Mata mereka bertemu, dan waktu seakan berhenti. Andhika dan Niar saling menatap dengan perasaan yang sulit diungkapkan. Mata mereka berkaca-kaca, penuh kerinduan akan masa lalu yang pernah mereka jalani bersama.

"Andhika? Ini kamu?" suara Niar terdengar bergetar.

"Niar..." Andhika hanya bisa menyebut namanya, terpaku pada sosok wanita yang pernah mengisi hari-harinya di masa sekolah.

Mereka berbicara panjang lebar, mengenang masa-masa sekolah. Niar mengingat Andhika yang bandel dan sering menyontek, namun diam-diam ia selalu menyukai keberanian dan pesona pria itu. Waktu telah memisahkan mereka, namun kini waktu pula yang mempertemukan mereka kembali.

Niar masih terpesona dengan wajah tampan Andhika, yang kini tampak lebih dewasa dan matang. Tak hanya itu, Andhika ternyata memiliki bakat sebagai musisi dan penyanyi, sesuatu yang membuat Niar semakin kagum. Dalam beberapa minggu setelah pertemuan mereka, Andhika menciptakan sebuah lagu cinta khusus untuk Niar. Lagu itu dinyanyikan di sebuah acara kecil, dan Niar tak kuasa menahan air matanya.

Namun, Andhika tahu ia harus jujur. Ia menceritakan masa lalunya kepada Niar, tentang kehidupannya sebagai penjahat, tentang Reza, dan tentang penyesalan yang terus menghantuinya. Niar terkejut mendengar semua itu. Air matanya mengalir deras, bukan karena takut atau jijik, tetapi karena ia merasakan beban berat yang telah dipikul Andhika selama ini.

"Itu semua masa lalu, Dhika. Yang aku lihat sekarang adalah pria yang berjuang untuk menjadi lebih baik. Aku bangga padamu," kata Niar sambil menggenggam tangan Andhika erat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun