Mohon tunggu...
Tety
Tety Mohon Tunggu... Human Resources - emak-emak

hobinya jalan-jalan dan menghayal

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Fun Trail Run dalam Rangka Memperingati 79 Tahun Kemerdekaan Indonesia

22 Agustus 2024   12:28 Diperbarui: 22 Agustus 2024   13:09 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pribadi
pribadi

Memasuki Pasir Limo dan Pasir Limo 2, jalur mulai menanjak dengan tajam. Keringat membanjiri tubuhku, namun tekadku tidak goyah. Gunung Hamerang, dengan puncaknya yang menjulang setinggi 1.111 meter di atas permukaan laut, adalah tantangan berikutnya. Pendakian ini bukanlah hal yang mudah, namun pemandangan dari atas memberikan kepuasan yang tak terlukiskan.

Aku terus berlari, menembus Pasir Jambe Atas, Gunung Sarongge, hingga mencapai Pasir Kumis. Kaki terasa semakin berat, tapi tekad justru semakin kuat. Aku tahu bahwa setiap langkah yang kuambil adalah lambang dari kebebasan, dari kemerdekaan yang diperjuangkan oleh para pahlawan dulu.

sentul ultra
sentul ultra

Ketika sampai di Pasir Ceri, tubuhku hampir menyerah. Namun, pikiranku tetap fokus, tertuju pada Pink Lagoon, tujuan berikutnya sebelum kembali ke Pasir Pete. Warna merah muda air laguna seakan memberikan semangat baru, menandakan bahwa garis finish sudah semakin dekat.

sentul ultra
sentul ultra

Akhirnya, setelah berjam-jam berjuang, aku kembali ke Bukit Pasir Pete. Langit sudah berubah menjadi biru cerah, sinar matahari menyoroti setiap peserta yang berhasil menuntaskan rute penuh tantangan ini. Kelelahan yang melanda tubuhku seketika hilang digantikan dengan rasa bangga dan bahagia.

Dengan napas yang masih terengah-engah, aku menatap bendera yang masih berkibar di atas sana. Aku tersenyum, kali ini lebih lebar, lebih tulus.

"Ini untukmu, Indonesia," ucapku pelan. Dan dengan itu, aku merasakan bahwa perjuangan hari ini adalah sebuah penghormatan---tidak hanya untuk para pahlawan, tetapi juga untuk diriku sendiri.

sentul ultra
sentul ultra

Tak lama setelah itu, aku dan peserta lainnya disuguhi nasi tumpeng kemerdekaan. Tak lupa kita juga bersama-sama menikmati segarnya es cincau khas perbukitan Sentul. Warna-warni tumpeng dengan lauk-pauk yang melimpah seakan menjadi penutup yang sempurna untuk perjalananku hari ini. Aku duduk bersama pelari lain, saling berbagi cerita dan tawa, merayakan kemenangan atas diri sendiri dan momen kebersamaan yang terjalin di tengah-tengah keindahan alam Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun