Disclaimer : Ini adalah cerita fiksiÂ
Prolog
Terletak di dataran tinggi Jawa Barat, Indonesia, Gunung Pancar adalah tempat dengan keindahan yang tenteram. Hutan lebat dan sumber air panas alami menjadikannya tempat peristirahatan populer bagi mereka yang mencari ketenangan. Namun, di balik permukaan yang tenang, legenda setempat membisikkan tentang roh yang gelisah dan kutukan kuno.
Bab 1: Undangan
Dewi Maulana, seorang peneliti cerita rakyat setempat, selalu tertarik pada kisah-kisah supranatural. Saat mendapat undangan menjadi pembicara pada simposium kebudayaan di Bogor, ia sadar bahwa ia harus memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengunjungi Gunung Pancar. Legenda kelam gunung tersebut membuatnya penasaran, dan dia berharap bisa mengungkap kebenaran di balik cerita tersebut.
Setibanya di Bogor, Dewi bertemu dengan teman lamanya, Sari, seorang sejarawan lokal. Sambil minum kopi, mereka membahas simposium dan rencana Dewi.
"Kamu harus hati-hati, Dewi," Sari memperingatkan. "Gunung Pancar memiliki sejarah panjang hilangnya secara misterius dan kejadian-kejadian aneh. Penduduk setempat percaya bahwa gunung tersebut dihantui oleh makhluk halus yang menjaga rahasianya."
Dewi tersenyum, tidak terpengaruh oleh kata-kata peringatan itu. "Itulah sebabnya aku ada di sini, Sari. Untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi."
Bab 2: Perjalanan Dimulai
Berbekal buku catatan, kamera, dan sesaji kecil berupa dupa dan bunga, Dewi berangkat ke Gunung Pancar. Ia ditemani oleh Pak Tatang, seorang pemandu berpengalaman yang akrab dengan jalur gunung dan cerita rakyat.
Saat menyusuri jalan setapak yang berkelok-kelok, Pak Tatang berbagi cerita tentang makhluk halus yang konon menghuni gunung tersebut. Ada cerita tentang roh penjaga zaman dahulu, seorang wanita bernama Ratu Amangku Bumi, yang dipercaya menjaga mata air dan hutan alam. Kisah-kisah lain bercerita tentang pengembara yang hilang yang tidak pernah ditemukan, roh mereka berkeliaran di hutan.