Warga Depok sudah memiliki BisKita Trans Depok dengan rute Terminal Depok - Stasiun LRT Harjamukti. Bus ini mulai beroperasi pada 14 Juli tahun lalu. Itu berarti, di Januari 2025 ini terhitung sudah memasuki bulan ketujuh.Â
BisKita ini diresmikan oleh Menteri Perhubungan yang saat itu dijabat Budi Karyadi. Selama pengoperasiannya selama 6 bulan itu, penumpang tidak dipungut biaya. Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menggratiskan tarif alias nol rupiah alias Rp0.
Semula gratis hanya untuk enam bulan. Setelah ditimbang-timbang lagi, Pemkot Depok memutuskan untuk memperpanjang masa gratis itu selama tahun 2025. Asyik kan? Siapa yang tidak senang. Jadi bisa irit ongkos deh.
Sebagai warga Depok sejak saya masih SMP, tentu ini menjadi kabar baik buat saya dan tentu saja warga Depok atau siapa saja yang kebetulan singgah di Depok. Tidak ada larangan.
Jelas saya bangga atas kebijakan Pemkot Depok ini. Jadi, warga punya alternatif lain untuk mengakses transportasi umum sesuai tujuan. Meski baru 1 koridor, masyarakat kini punya beragam akses transportasi selain angkutan kota: KRL, BusKita, LRT Jabodebek.
Rasanya belum sah sebagai warga Depok jika belum menjajal BusKita ini. Bus kebanggaan warga Depok! Penasaran juga dong saya. Apakah sama dengan bus Transjakarta yang sering saya naiki?
Saya pun menjajalnya. Kebetulan saya ingin berkunjung ke kontrakan kawan saya yang dekat Cibubur Junction. Saya tidak sendiri, tapi berdua bersama kawan "tetangga jauh" saya yang biasa saya panggil Mak Dewi. Ah, akhirnya kesampaian juga menaiki bus ini setelah sekian lama berencana.
Kami naik dari Terminal Depok yang terintegrasi dengan Stasiun Depok Baru. Kebetulan kami habis menumpang KRL. BusKita terlihat sudah standby. Bus ini jenis lantai tinggi. Masuknya dari pintu depan, sementara akses pintu keluar penumpang menggunakan pintu bukaan tengah.
Pada bodi samping bus yang berwarna abu-abu ini disematkan tulisan Trans Depok Biskita. Terdapat aksen menyerupai corak 'Gong si Bolong' yakni batik khas Depok yang membuat bus ini terlihat cantik.
Untuk menaiki bus ini, penumpang harus tap in dengan kartu e-money apa saja. Oh, berarti sama dengan bus Tranjakarta. Kami pun memasuki kabin bus. Saya hitung-hitung ada 18 kursi penumpang. Ada dua kursi berwana merah untuk penumpang golongan prioritas. Â
Tapi kursi-kursi ini sudah terisi diduduki penumpang. Jadilah kami berdiri. Namun, ada penumpang berdiri lalu memberikan tempat duduknya kepada kami. Senang dong. Senyumpun mengembang.
Setelah menunggu beberapa saat, BusKita pun melaju meninggalkan terminal. Bus berbelok menuju Saladin, Balai Kota II, Apotik II, Jl. Cempaka, dan RS Hermina. Beberapa penumpang yang sudah menunggu di halte menaiki bus ini.
Saya perhatikan bus ini dilengkapi dengan running teks dan suara pemandu agar penumpang bisa tahu sedang berada di titik mana. Jadi penumpang tidak salah turun untuk menuju tujuannya.
BisKita melaju ke Panus II, Pasar Segar II, Griya Depok Asri II, Raden Saleh II, Sukmajaya II, SDN Cipayung II, kemudian, Polsek Sukmajaya. Nama-nama titik setop ini saya perhatikan satu persatu. Jika suatu saat saya ada keperluan di sekitaran sini, jadi bisa tahu turun di mana.
Seperti halnya bus Transjakarta yang non-BRT atau Jaklingko, penumpang yang naik atau turun harus di halte-halte yang sudah ditentukan.
Kalau pun tidak ada haltenya, ada rambu bergambar bus dengan tulisan "stop" untuk menunjukkan titik naik dan turun penumpang. Jadi, penumpang tidak bisa sembarangan naik dan turun seperti halnya naik angkot atau naik taksi.
Kemudian bus melaju ke titik berhenti di Persimpangan BBM, Taman Manggis Yang Indah II, Graha Prima, Simpangan II, RS Simpangan II, Panasonic II, Deppen RRI, Gang Nangka II, RS Sentra Medika II, Pekapuran II, Cisalak II, dan Nurul Falah, dan berakhir di LRT Harjamukti.
Tapi saya tidak turun karena tujuan saya di Cibibur Junction yang dekat Taman Wiladika Cibubur atau lebih dikenal dengan Perkemahan Cibubur. Itu pun setelah bertanya kepada supir.
Di LRT Harjamukti, bus tidak berhenti lama. Setelah penumpang turun dan naik, bus pun meninggalkan LRT, belok kiri, melaju menuju Cibubur Junction. Saya dan kawan pun turun setelah tap out pakai e-money. Terbaca di mesin tap saldo tidak terpotong. Alhamdulillah... irit ongkos.
Oh iya, jika ingin menumpang BisKita Trans Depok, pastikan penumpang memiliki e-money. Meski tarifnya masih gratis, supir tidak akan mengizin penumpang menaiki bis ini kalau tidak memiliki e-money.
Seperti yang terlihat oleh saya, ada penumpang sepasang suami isteri dengan seorang anak ingin menaiki bus ini, tapi akhirnya turun lagi karena ternyata penumpang tersebut tidak memiliki e-money.
Kalau dihitung-hitung, kira-kira ada 44 halte atau bus stop Biskita Trans Depok yang menjadi titik menaikkan dan menurunkan penumpang. Mulai dari Terminal Depok hingga Stasiun LRT Harjamukti.
Biskita Trans Depok dilengkapi dengan AC dan CCTV yang berfungsi untuk memonitor penumpang, kondisi sopir, hingga laju jalannya bus. Cukup nyamanlah buat penumpang.
Ternyata waktu tempuhnya cepat juga. Tidak sampai satu jam. Meski jalanan agak tersendat, terutama di sepanjang jalan Siliwangi menuju persimpangan Depok II, tapi kendaraan masih bisa melaju. Tersendat tapi lancar.
Sebelumnya kawan saya ini enggan naik BusKita karena katanya jalannya muter-muter, rutenya jauh, jadi lama di jalan. Padahal dia sendiri belum pernah naik, tapi sudah memberikan ulasan seperti itu. Aneh kan?
"Cepat juga Wi, nggak lama. Kata loe lama mak," kata saya.
"Iya ya cepat ternyata," katanya sambil terkekeh-kekeh. Menutup malu, sepertinya.
Bandingkan jika penumpang harus naik turun angkot beberapa kali. Agak ribet dan menyita waktu. Dan, tentu saja boros ongkos. Kalau BisKita kan tidak perlu naik angkot beberapa kali. Tidak harus "mandi sauna" juga seperti halnya jika naik angkot. Pokoknya nyaman!
Pemkot Depok menghadirkan layanan BisKita ini untuk mendukung mobilitas warga sekaligus mengurangi kemacetan. Menurut saya, bisa dijadikan contoh implementasi transportasi publik yang sukses di wilayah Jabodetabek.
Menurut rencana, Pemkot Depok akan membuka beberapa koridor lagi untuk semakin memudahkan akses masyarakat. Syukurlah. Saya doakan semoga segera terealisasi. Karena kehadiran BisKita ini sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI