Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - hanya ibu rumah tangga biasa

Hobby sederhana: membaca, menulis, memasak, travelling

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kenaikan Sabuk Karate, Bukan Tentang Gagal atau Berhasil

17 Januari 2025   13:00 Diperbarui: 17 Januari 2025   13:00 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aliya latihan perdana setelah berganti sabuk (dokumen pribadi)

Seragam karate yang tadinya putih bersih berubah kotor dipenuhi lumpur. Bagaimana tidak kotor, para kohai merayap dan merangkak di rerumputan yang basah habis diguyur hujan. Tapi ya seperti kata iklan "berani kotor itu, baik". Tidak heran para kohai tetap semangat mengarungi rintangan-rintangan ini ditemani rintikan hujan.

Gerakan-gerakan ini juga bagus untuk kekuatan fisik para kohai. Anak saya terlihat berputar dengan posisi badan membungkuk dan tangan memegang telinga. Entah berapa putaran itu. Sepertinya sih ada 10 putaran. Setelah itu, anak saya merangkak deh menuju para senpai yang sudah bersiap menyambut para kohai.

Sesampainya di hadapan senpai, senpai menepuk-menepuk tubuh kohai dengan sabuk yang baru. Lalu kohai melepas sabuk yang mengikat pinggang dan mengalungkannya ke leher. Sebelum berganti sabuk, kohai harus mengucapkan sumpah karate atau dojokum.

Anak saya pun mengucapkan dengan lantang, meski sempat ada yang lupa. Adapun bunyi sumpah karate yaitu sanggup memelihara kepribadian, sanggup patuh pada kejujuran, sanggup mempertinggi prestasi, sanggup menjaga sopan santun, sanggup menguasai diri.

Aliya latihan perdana setelah berganti sabuk (dokumen pribadi)
Aliya latihan perdana setelah berganti sabuk (dokumen pribadi)

Setelah itu, kohai mengikat sabuk baru ke pinggangnya, memberi hormat, penyematan sabuk pun selesai. Anak saya pun sah menyandang sabuk coklat. Warna yang melambangkan tanah karena tanah yang berdekatan langsung dengan bumi. Menandakan seorang karateka punya sikap yang rendah hati terhadap sesama dan harus menghargai semua yang terlibat dalam belajar ilmu karate.

Pada level ini, terdapat tingkatan berupa strip/garis di tingkatan sabuk cokelat, mulai dari strip satu sampai tiga. Sabuk cokelat menuju ke sabuk paling tinggi yaitu hitam, arateka akan berlatih selama minimal 18 bulan di tingkatan ini.

Senpai Tia Destianingrum mengatakan pencapaian kenaikan sabuk ini penting karena menjadi penanda kemajuan dan perkembangan karateka. Kenaikan sabuk juga dapat membantu karateka untuk mengembangkan karakter dan kepribadian yang baik.

Meski demikian, harus tetap dibarengi dengan semakin giat berlatih. Karena dengan latihan dapat memperbaiki kihon, kata (jurus) dan teknik pukulan.

Dengan latihan karate dapat mengembangkan kelincahan, kekuatan, dan kecepatan, yang memungkinkan teknik yang cepat dan efektif sekaligus meningkatkan kekencangan dan daya tahan otot. Dengan melatih tangan dan kaki, serta sisi kiri dan kanan secara seimbang, dapat mengembangkan  koordinasi mental dan fisik, serta fleksibilitas.

Bagi saya, sebagai orang tua, melalui kegiatan olahraga karate ini, anak saya bisa mengisi waktu luangnya dengan kegiatan positif. Selain itu, dengan mengikuti latihan, dapat menjaga kesehatan dan stamina anak-anak melalui olahraga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun