Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - hanya ibu rumah tangga biasa

Hobby sederhana: membaca, menulis, memasak, travelling

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

KPPB Persembahkan "Dunia Tanpa Luka", Setop Kekerasan Terhadap Perempuan!

18 Desember 2024   19:26 Diperbarui: 18 Desember 2024   19:26 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meiline Tenardi (dok. Meiline Tenardi)

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Meiline mengatakan Dunia Tanpa Luka adalah acara yang sangat baik, bentuk kepedulian dan mengajak berbagai pihak untuk bergandengan erat bekerja bersama agar apa pun bentuk kekerasan bisa dicegah dan ditangkal. Ketika perempuan kompak bekerja sama, mukjizat akan terwujud.

Dunia Tanpa Luka adalah film pendek yang mengisahkan perjuangan seorang perempuan, Naya (diperankan oleh Rania Putrisari), menghadapi kekerasan domestik. Film ini memberikan pesan mendalam bahwa setiap perempuan memiliki hak untuk bermimpi, bangkit, dan hidup tanpa kekerasan.

Meski, film ini durasinya pendek -- hanya 10 menit, namun film ini mampu menyampaikan pesan mengenai bahwa kekerasan terhadap perempuan harus dihapuskan.

Lebih dari 1.500 tamu dari berbagai komunitas menghadiri kegiatan puncak peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Selain memutar film Dunia Tanpa Luka, juga diisi dengan kegiatan edukatif, inspiratif, dan menghibur.

Seperti pementasan seni bertema "Problema" dari Yayasan Belantara Budaya Indonesia serta karya seni puisi dan gerak bertajuk "Gema Ruang Hati" persembahan dari Laura Muljadi. Karya yang memberikan pesan emosional dan inspirasi bagi seluruh hadirin.

Ada juga talkshow yang menghadirkan para narasumber yang kompeten di bidangnya. Ada seniman, aktivis, politisi, dan pengisi acara bersatu menyuarakan pentingnya penghentian kekerasan dalam segala bentuknya--- fisik, psikis, seksual, ekonomi, kekerasan berbasis gender online.

Talkshow inspiratif menghadirkan Rieke Diah Pitaloka (anggota DPR RI dan aktivis perempuan) yang menegaskan bahwa perempuan harus tahu hak-haknya dan diberdayakan untuk melindungi diri serta membangun masa depan yang lebih baik.

Selain itu, Ratih Ibrahim (Psikolog Klinis) yang menyampikan bahwa isu kekerasan bukanlah isu perempuan saja, melainkan isu kemanusiaan. Ia sangat mendukung acara ini agar semakin banyak yang teredukasi dan semakin sedikit kasus kekerasan yang terjadi.

"Kepada perempuan yang kehidupannya dititipkan Allah kepadanya, sejak anak-anak dikandungannya sampai ia dilahirkan dan bertumbuh menjadi manusia. Kekerasan kepada perempuan adalah kejahatan nyata, yang bukan hanya semata isu perempuan. Ini adalah kejahatan kemanusiaan. We have to speak up!" tegasnya.

Dokumentasi Meiline Tenardi
Dokumentasi Meiline Tenardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun