Tidak ada yang bisa menduga bagaimana akhir dari perjalanan cinta seseorang yang sudah dibina sekian lama. Apakah akan berakhir di pelaminan dan merajut kehidupan baru bersama-sama?
Ada juga yang masih ragu apakah seseorang yang dicintainya itu pilihan yang tepat untuk menjadi pasangan hidupnya? Ada juga yang semula yakin bahwa dia adalah sosok yang tepat, kemudian bertemu dengan orang di masa lalu, keyakinan itu pun goyah.
Begitulah kisah cinta dalam film "Cinta Tak Seindah Drama Korea" yang mulai tayang di bioskop pada 5 Desember 2024. Film drama romance terbaru dari Imajinari ini karya penulis dan sutradara Meira Anastasia - isteri dari Ernest Prakasa, yang lebih dikenal sebagai seorang komika. Ini adalah debut pertamanya menjadi sutradara. Sebelumnya ia lebih sering tenggelam dalam menulis naskah.
Film yang diproduseri Ernest Prakasa dan Dipa Andika, ini dibintangi oleh Lutesha (sebagai Dhea), Jerome Kurnia (Julian), Ganindra Bimo (Bimo), Anya Geraldine (Tara), Dea Panendra (Kikan), Rafly Altama (Sakti, adik Dhea), Sadha Triyudha (Eka, suami Kikan), dan dua aktor Korea, Sung Byoung-sook dan Jeon Jin-sik. Semua bermain dengan apik dan tampak natural.
Film "Cinta Tak Seindah Drama Korea" berkisah tentang Dhea yang menjalani hubungan kasih dengan Bimo. Bimo memberi hadiah ulang tahun Dhea berlibur ke Korea, yang ternyata juga menyertakan kedua sahabat Dhea: Kikan dan Tara. Dhea baru tahu dua sahabatnya ikut saat bertemu di bandara. Semuanya dibiayai oleh Bimo. Mereka pun happy dan saling berangkulan.
Saat di Seoul, hal tidak terduga terjadi. Tanpa sengaja, Dhea berjumpa dengan Julian, cinta pertamanya di SMA. Keduanya sudah sekian lama tidak bertemu. Terlebih Julian menghilang begitu saja tanpa pesan dan tanpa kabar. Bagaikan hilang ditelan bumi.
Kemunculan Julian, tidak hanya membuat Dhea bimbang. Hubungannya dengan Bimo
pun ikut terpengaruh. Karena kegalauannya itu, Dhea belum bisa memberi jawaban saat Bimo melamarnya secara tiba-tiba, yang secara tiba-tiba juga menyusul Dhea di Korea. Ia belum siap saja "ditembak". Â
Hal ini yang membuat hubungan persahabatan di antara mereka terancam retak. Dua sahabatnya, terutama Lara, menilai Bimo adalah sosok yang tepat. Kaya, ganteng, perhatian, dewasa, romantis, penuh kasih sayang. Kriteria yang umumnya banyak dicari kaum hawa. Lantas mengapa Dhea jadi meragu hanya karena cinta masa lalu yang tidak memiliki masa depan?
Tidak hanya itu. Perjalanan ketiganya di Seoul, juga membuka lebih dalam sejauh mana persoalan yang dihadapi mereka. Â
Kikan yang struggle dengan hubungan rumah tangganya ternyata mengalami krisis percaya diri, sementara Tara yang seorang manajer artis harus menghadapi gosip perselingkuhan yang melibatkan artisnya.
"Cinta Tak Seindah Drama Korea" menghadirkan kisah yang tidak saja berfokus pada cinta segitiga, melainkan juga disuguhkan pada alur-alur cerita dengan emosi yang menyentuh. Dan, ending yang juga tidak terduga. Membuat kita tersadar, bahwa terkadang kita juga belum mengenal sepenuhnya orang terdekat kita.
Meira Anastasia, penulis dan sutradara "Cinta Tak Seindah Drama Korea", menyatakan film ini menjadi seperti homage bagi drama Korea yang menginspirasinya dalam menulis cerita dan membentuk karakter di film. Karena itu, ia melakukan pendekatan kreatif menyajikan film ala drama Korea atau drakor yang begitu banyak penggemarnya di Indonesia.
Dari awal penulisan, Meira sudah membayangkan bagaimana scene demi scene yang akan digarapnya. Ada beberapa pendekatan ala shot drakor yang memang digunakan di film ini. Meira sengaja menjadikan beberapa spot wisata favorit di Negeri Ginseng sebagai lokasi syuting, seperti Namsan Tower, Anguk Station, Gangnam, hingga kantor lawas BigHit.
Adapun dari sisi cerita, para penggemar drakor akan menemukan familiarity. Bahwa ada kisah cinta segitiga, ada lead dan second lead actor. Dan, secara pengerjaan, film ini memang menggunakan pendekatan drama Korea, dengan citarasa film Indonesia.
Meira dengan cerdas membalut kisah klise tersebut dalam rangkaian adegan plot twist yang tidak terduga. Mulai dari hubungan pasangan suami-istri, perempuan dewasa yang masih melajang hingga kisah lain yang sangat dekat dengan realitas kehidupan.
Menariknya, Meira menghadirkan kisah yang mungkin cukup berat dan dalam jika dibicarakan, tetapi dikemas dalam adegan-adegan yang terbilang ringan. Tidak jarang percakapan spontan atau situasi di dalam film ini cukup memancing tawa penonton.
Seperti halnya alur cerita pada serial drama Korea yang umumnya memiliki plot yang tidak dapat ditebak dan konflik cerita yang tidak bertele-tele, film ini pun demikian. Tidak lupa Meira juga menyertakan pesan-pesan sosial yang disampaikan dengan pengemasan yang bagus sehingga tidak terkesan menggurui.
Di sisi pemain, juga berperan maksimal. Lutesha, yang biasanya memainkan karakter menonjol dengan tampilan dan memerankan karakter perempuan yang lebih eksentrik dan tangguh, di film ini Lutesha hadir dengan persona karakter perempuan yang lebih kalem, tampil biasa, namun juga menggemaskan. Karakter ini membuat Lutesha belajar untuk lebih tenang dan menahan diri.
Sementara itu, Ganindra Bimo yang biasanya berperan secara badass di film aksi laga,
juga tampil lebih manis dan lebih lembut di film ini. Jerome Kurnia, memberikan persona karakter pria dengan segudang masalah yang ia simpan sendiri.
"Julian adalah seseorang yang lost soul, yang masih mencari arti dari apa sebenarnya kekosongan yang ia rasakan. Hingga akhirnya dia diberikan kesempatan untuk bertemu dengan Dhea, yang menurut Julian mampu mengisi kekosongannya. Julian adalah orang yang sudah banyak kehilangan hal yang dicintainya. Dengan Dhea, Julian punya harapan baru," kata Jerome Kurnia yang memerankan sosok Julian.
Ernest Prakasa, Produser CTSDK, menambahkan, Imajinari selalu berupaya memberikan ruang yang luas untuk bertumbuhnya para kreator baru. Menjadi supporting system dan mitra yang mengakomodasi penceritaan kreatif yang orisinal.
Pihaknya selalu percaya dengan cerita yang dibawa oleh para kreatornya. Ia berkeyakinan memberikan ruang dan dukungan penuh ke para kreator akan menciptakan karya yang bukan saja bisa dinikmati namun juga memilik kematangan gagasan di dalamnya.
Lewat "Cinta Tak Seindah Drama Korea" penonton akan diajak untuk menyelami
keindahan Kota Seoul sembari mengikuti kisah-kisah yang menyimpan luka untuk
menemukan harapan baru mereka.Â
Bagi pecinta drakor, film ini layak ditonton. Tidak kalah seru dengan film-film Korea. Apalagi plot twist dari film ini sungguh tidak bisa diduga. Ending yang mungkin tidak terpikirkan oleh penonton. So, jangan sampai terlewatkan ya tanggal mainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H